Jumat, Agustus 29, 2008

puasanya seorang wanita pada bulannya


Setarikan nafas lagi
Rinduku tergenapi, Ramadhan
Kau yang setia bawakan malam seribu bulan

Selangkah lagi menemuimu
Sujud hatiku, kuharap ampunan-Nya
Maghfirah tuk setiap helaan nafas, kata, dan langkah

Dambaan jiwaku
Tak kan lekang ku merindumu
Bersetia jalani perintah-Nya
Ramadhan, selamat datang…

Slalu indah nan syahdu Ramadhan kita,
Marhaban ya…. Ramadhan…

Saudariku muslimah.... sekarang kita memasukan sebab ke - 2 masuknya wanita kedalam syurga yaitu : puasanya seorang muslimah pada bulannya.

Saudariku...........
Allah telah mewajibkan kepadamu puasa bulan Ramadhan yang mulia yaitu bulan dimana Al-quran turun kepada Nabi kita Al-Amin.
Allah telah mewajibkannya kepada kita dalam firman-Nya :" Hai orang - orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang - orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. yaitu dalam beberapa hari yang tertentu. " (Al-baqarah 183-184)
dan firmanya :" (beberapa hari yang ditentukan adalah) bulan ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-quran sebagai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil) karena itu barangsiapa diantara kamu hadir (dinegeri tempat tinggalnya) dibulan itu maka hendaknya ia berpuasa pada bulan itu dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari yang lain, Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu, dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur." (al-baqarah ; 185)
dan disini sodariku ijinkanlah saya mengingatkan kepada sodariku tentang rukun - rukun puasa yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasulullah kepada kita, yaitu :
  1. Niat dimana niat itu tempatnya didalam hati.
  2. Imsak (menahan diri) dari makan, minum dan dari jima' (hubungan suami istri) serta segala perbuatan yang dapat menghilangkan nilai pahala puasa dari fajar sampai maghrib
Rasulullah juga telah mengajarkan kepada kita beberapa perkara yang bisa merusak puasa seseorang diantaranya
  1. Makan dan minum dengan sengaja, adapun apabila lupa maka tidak menjadi masalah . sebab Allahlah yang memberinya makan dan minum
  2. Jima' (hubungan suami istri)
  3. Masuknya cairan atau makanan kedalam perut dengan keinginannya
  4. Muntah dengan disengaja
Adapun perkara - perkara yang makruh maka Rasulullah juga telah menunjukkannya kepada kita yaitu berlebih lebihan dalam berkumur dan ber-istinsaq (memasukan air kedalam lubang hidung pada saat berwudhu)
inilah hukum hukum yang harus kita ketahui pada saat melaksanakan puasa Ramadhan yang mulia, dan hukum - hukum tersebut juga berlaku pada semua jenis puasa baik yang sunnah maupun yang wajib.

Saudariku muslimah.............
Sesudah kita melakukan rihlah (perjalanan) fiqhiyyah dengan menyinggung beberapa hukum yang berkaitan dengan puasa maka tibalah saatnya bagi kita untuk merasakan kehidupan udara puasa yang diliputi nuansa ketaatan kepada Ar-Rahman.
Simaklah hadits qudsi berikut ini yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah , dia berkata :" saya telah mendengar Rasulullah bersabda yang artinya :" Allah berfirman :" semua amal bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, puasa itu untuk-Ku dan Aku yang membalasnya. dan puasa adalah perlindungan , maka jika hari itu seorang berpuasa maka janganlah dia berkata kotor dan mengumpat, apabila dia dicaci atau diajak berkelahi oleh seseorang hendaklah dia menjawab : sesungguhnya saya sedang berpuasa dan demi dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya adalah bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi disisi Allah pada hari kiamat daripada minyak misk dan orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan yang ia dapat bergembira dengan keduanya. pada saat berbuka, dia berbahagia dengan berbukanya dan pada saat menghadap Allah dia berbahagia dengan puasanya." (HR. Bukhari Muslim)
disela sela hadits qudsi diatas , kita mengetahui keutamaan puasa dan bahwasannya ia menjaga pelakunya dari kesesatan di dunia dan siksaan api neraka diakherat.
kita mempelajari juga bahwa diantara adab adab orang yang berpuasa adalah meninggalkan ucapan kotor dan perbuatan yang tidak berguna dan sabar terhadap hinaan orang seraya membalas kejahatan nya dengan sabar dan kebaikan.
kita mempelajari juga bahwa puasa menyebabkan harum bau mulut disisi Allah membahagiakan pelakunya didunia dan begitu juga diakherat
Dengan rasa haus yang kering pada hari puasa, maka ingatlah rasa hausnya pada hari kiamat
dengan rasa lapar yang melilit pada hari hari puasa, maka ingatlah pula rasa lapar pada hari kiamat
adapun orang yang puasanya diterima oleh Allah, maka berbahagialah dan beruntunglah dia dengan masuk syurga dari pintu Ar-Royyan apakah pintu Arroyan itu ?
sahabat yang mulia Sahal bin Sa'ad As-saidi berkata : Rasulullah bersabda :"Sesungguhnya disyurga ada sebuah pintu yang diberi nama Ar-Royyan. pada hari kiamat pintu tidak dimasuki kecuali oleh orang - orang yang berpuasa. tidak ada seorangpun selain mereka yang menyertainya. diserukan : mana orang - orang yang berpuasa ? maka mereka berbondong - bondong masuk lewat pintu itu, apabila orang terakhir sudah dimasukan, pintu itupun ditutup dan dak seorangpun masuk sesudahnya." (HR. Bukhari , At-Tirmidzi dan An-Nasai)

Saudariku muslimah......
para ulama berkata :" Pintu Ar-Royyan yang dikhususkan untuk orang - orang yang berpuasa, diambil dari kata arrayyu (hilangnya dahaga) , hal itu karena orang yang berpuasa pasti merasa haus, maka pintu itu dinamakan dengan nama nikmat yang disediakan sebagai balasan atas ibadah puasa."

saudariku............
Sudah siapkah kita menyambut bulan ramadhan ?
apakah kita juga berniat melaksanakan puasa puasa sunnah agar kita beruntung meraih pahala syurga ?
sebelum kita meninggalakan sebab kedua dari sebab sebab masuknya wanita kedalam syurga, maka ijinkanlah saya mengingatkan saudariku dengan berita gembira dari Rasulullah tentang pahala satu hari puasa sunnah karena Allah .
Abu Sa'id meriwayatkan bahwa Rasulullan bersabda :" tidaklah seorang hamba yang berpuasa satu hari dijalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan dengan satu hari itu wajahnya dari neraka tujuh puluh tahun. (HR. Bukhari muslim).

Wahai saudariku....
berpuasa pada bulan puasa dan perbanyaklah puasa puasa selainnya agar kita meraih sebab yang kedua dari sebab sebab masuk syurga. insya Allah.

bersambung pada sebab ke-3 yaitu kesucian seorang wanita dengan menjaga kehormatannya......









Sholatnya seorang wanita setiap lima waktunya

Semakin kerdil diriku semakin tak kupahami
betapa jernih karunia-Mu dan
sejuknya kasih sayang-Mu
Ya Allah.... hingga sudah berapa nikmat-Mu kah yang aku dustakan ?

Saudariku Muslimah.......
Dari Abu Hurairah berkata :" Rasululllah saw bersabda :"

“ idzaa sholatil mar’atu khomsaha, wa shomat syahroha, wa hashonat farjaha, wa atho’at ba’laha dakholat min ayyi abwaaba jannata sya’at.” Apabila seorang wanita (menjaga) sholat lima waktunya, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya. niscaya dia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia sukai. (HR. Ahmad, Abu hurairah dan Ath-Thabrani)


Saudariku muslimah .......

ketika kita merenungkan hadiah ini, kita mendapati keutamaan yang besar dan kebaikan yang menyeluruh, bagi siapa yang menerima hadiah itu dan melaksanakan kandungannya.

Didalam hadiah yang ada dihadapan kita ini, Rasulullah menjelaskan kepada pra wanita muslimah sebab - sebab yang bisa mengantarkan kita meraih syurga Allah.

baiklah saya ringkaskan sebab-sebab itu dalam empat point beriktu :

1. Shalatnya seorang wanita setiap lima waktunya

2. puasanya seorang wanita pada bulannya

3. Kesucian seorang wanita dengan menjaga kehormatannya

4. Ketaatan kepada suami dalam hal-hal yang bukan maksiat kepada Allah.


Saudariku muslimah........

kalau kita renungkan bersama sama setiap sebab dari sebab sebab diatas, kita akan mendapati sebab sebab diatas adalah amalan amalan yang ringan. akan tetapi kebanyakan Wanita kurang memperhatikannya.

baiklah saya rinci satu persatu dari ke empat sebab diatas... (semoga dapat membuka hati kita dan memperkuat keistiqomahan kita bersama. amin)


Shalatnya seorang wanita setiap waktu

ketahuilah wahai saudariku muslimah bahwa Allah telah mewajibkan kepada kita untuk beridir karenanya, bersuci menghadap kiblat dan shalat sehari semalam lima kali.

Disini agama Islam yang lurus menjadikan shalat sebagai tiang agama, barangsiapa yang menegakkannya maka dia telah menegakkan agama dan barangsiapa yang meninggalkannya maka dia telah meruntuhkan agama.

Sungguh Allah Yang Maha Mulia telah memperingatkanmu dari sikap melalaikan shalat, Firman-Nya :" Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang buruk) yang menyia nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya maka kelak mereka akan menemui kesesatan."(Al-Mardyam;59)

Ibnu Abbas ra berkata :" Menyia-nyiakan shalat bukan berarti meninggalkannya sama sekali, akan tetapi mengakhirkan dari waktunya."


Saudariku............

kalau memang ini adalah ancaman bagi orang yang mengakhirkan shalat dari waktunya, maka apa dugaanmu terhadap orang yang tidak shalat sama sekali ?

bahkan mungkin salah seorang diantara mereka telah mencapai usia lanjut, tapi belum pernah sekalipun ruku' kepada Allah, bagaimana ia akan menghadap Rabbnya ?

Bagaimana mungkin wanita seperti itu akan selamat dari siksa -Nya yang pedih ?

tidak akan berguna baginya alasan sibuk mengurus anak atau alasan sibuk dengan urusan perut ataupun harta kekayaan, kenapa ?

sebab Allah telah memberi peringatan kepada orang - orang yang beriman dari sifat menyibukkan diri dengan anak - anak dan harta benda dan melalaikan dzikir kepada Allah. Sebagaimana firman Allah :" Hai orang - orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak - anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah, barang siapa yang berbuat demikian maka ia termasuk orang - orang yang merugi." (Al-munafiqin ;9)

para ahli tafsir berkata yang dimaksud dengan mengingat Allah dalam ayat ini adalah SHALAT LIMA WAKTU.

dari sini tidaklah pantaslah bagi kita wahai saudariku muslimah, meninggalkan shalat karena sibuk berdagang (jual beli) mempersiapkan hidangan, atau sibuk dengan anak - anak dan harta benda.

Lihatlah orang - orang yang disiksa di Neraka Saqar, tahukah kamu apakah itu Neraka Saqar ? yaitu neraka yang tidak menyisakan dan membiarkan secuil dagingpun.

Renungkanlah bagaimana mereka mengetahui bahwa siksaan yang mereka rasakan sebabnya adalah kelalaian mereka terhadap hak Allah, dimana mereka bukan termasuk ahli shalat dan mereka juga bukan termasuk para dermawan yang suka memberi fakir miskin, sebaliknya mereka adalah orang - orang yang membicarakan kebatilan dan mendustakan hari pembalasan.

Firman Allah :" Apakah yang memasukan kamu kedalam Neraka Saqar ? mereka menjawab :" kami dahulu tidak termasuk orang - orang yang mengerjakan shalat dan kami tidak pula memberi makan fakir miskin dan adalah kami membicarakan yang batil bersama orang yang membicarakannya dan kami mendustakan hari pembalasan sehingga datang kepada kami kematian." maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang - orang yang memberi syafaat. (Al-mudatsir ; 42-48)

dari sini Saudariku muslimah .... kita harus menjaga shalat, pada waktunya dengan khusyu' dan adab-adabnya serta sunnah - sunnahnya supaya kita meraih tiket masuk syurga. insya Allah.


bersambung..... ke puasanya seorang muslimah pada bulannya........






Membangun sekolah dirumah


ABUL ASWAD AD-DUALI berkata kepada anaknya :" Wahai anakku, aku telah berbuat baik kepadamu sejak kalian kecil hingga dewasa bahkan sejak kalian belum lahir."
"sejak kami belum lahir ?"
"iya, " Jawab Abul Aswad
"Bagaimana caranya, Ayahanda ?"
"Mmh, Ayah telah memilihkan untuk kalian seorang wanita terbaik diantara sekian banyak wanita. Ayah pilihkan untuk kalian seorang ibu yang pengasih dan pendidik yang baik untuk anak-anaknya."
PESAN RABBANI dalam firman Allah :" Perliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang berbahan bakar manusai dan batu." (QS At-Tahrim ; 16), mengajarkan kepada kita akan pentingnya pendidikan didalam keluarga. Ali bin Abi Thalib mengatakan :" Ajari mereka dan didiklah mereka". Keluarga pada akhirnya menjadi sekolah utama dalam kerja pewarisan Islam
Sebagaimana kisah Abul Aswad Ad-Dhuali diatas, Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid didalam bukunya Manhaj At-Tarbiyyah An Nabawiyyah lit-thifl menjelaskan bahwa faktor tak kalah penting yang membantu seorang ayah mendidik anaknya adalah keberadaan seorang istri, perhatian seorang lelaki terhadap generasi penerusnya, semestinya telah dimulai sejak memilih istri. Ia tidak sekedar menuruti keinginan dirinya, tetapi juga berorientasi untuk memilihkan guru bagi anak-anaknya.
Disinilah cita - cita peradaban itu dimulai, yaitu sejak seorang laki - laki memilih pasangan hidupnya. Menentukan siapa istrinya, sekaligus menetapkan calon pendidik bagi putra putrinya. sejak saat itu seorang lelaki semestinya telah membuat design untuk membangun sebuah sekolah didalam rumah.
itulah sebabnya, Abul Hasan Al-Mawardi beranggapan bahwa memilih istri merupakan hak anak atas ayahnya. Umar bin Khathab mengatakan :" Hak seorang anak yang pertama - tama adalah mendapatkan seorang ibu yang sesuai dengan pilihannya, memilih wanita yang akan melahirkannya. yaitu, seorang wanita yang memiliki kecantikan, mulia, beragama, menjaga kesuciannya, pandai mengatur urusan rumah tangga, berakhlak baik, mempunyai mentalitas yang baik dan sempurna, serta mematuhi suaminya dalam segala keadaan."
Didalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi mengatakan :" pilihlah tempat yang baik untuk menyemaikan nutfah kalian, nikahilah wanita wanita yang seimbang dan nikahkanlah wanita - wanita itu dengan mereka."
hmmm... saya merasakan inilah tanggung jawab pertama kalian sebagai suami ; memilih secara tepat istri kalian. namun, saya juga menyadari bahwa kerja ini tidak berhenti sampai disini. kerja berikutnya yang tidak kalah penting adalah kerja pemeliharaan, penumbuhan, serta penyiapan. jadi, tanggung jawab kalian, sebagai suami, tidak berhenti sebatas memberi nafkah. ada peran lain yang harus dimainkan sejak dini, bahkan sejak sebelum kewajiban memberi nafkah ditetapkan.
Memelihara, menumbuhkan serta menyiapkan istri kalian untuk dapat menjadi seorang ibu dan guru bagi anak-anak harus mendapatkan prioritas. kalian tidak hanya memilih istri yang memiliki pesona potensi luar biasa. pesona potensi itu harus dapat kalian pelihara an kalian tumbuhkan agar tidak redup ditengah jalan, terlebih ketika telah menikah dengan kalian. suami perlu meningkatkan kapasitas dan kemampuan istri. agar ia memiliki bekal untuk menyukseskan perannya sebagai seorang pendidik.
Ada sebuah kisah inspiratif dari seorang ustadz. untuk meningkatkan kemampuan istrinya dalam mengurus keluarga, sang ustadz tanpa segan segan mengikutkan istrinya kursus membordir dan menyulam. ketika ditanya alasannya, ustadz itu menjawab :" saya takut seandainya nanti diakherat ditanya Allah : apa yang sudah kau lakukan untuk istrimu ?'
begitulah kiranya kita mengawali pembentukan keluarga kita. mereka yang dirundung cinta semestinya memperhatikan pula tumbuh kembang buah cinta mereka nantinya. mereka tidak melupakan kerja kerja pewarisan dari sebuah keluarga muslim.
saya pernah mendapat kiriman sebuah sajak dari seorang ikhwan. sajak ini lukisan tentang pikiran nya terhadap seorang wanita yang nantinya akan menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya.

Kasihku, Ibu dari anak anakku....
ajari mereka bersahabat dengan kehidupan
agar tak menjadi asing ditanah kelahiran
yang mafhum meminta dan menangisi dunia
tapi gagah bekerja dan membelai sesama
ajari anak-anak kita merabai dirinya
agar mereka merasakan kebesaran yang maha segala
bahwa mereka lahir untuk masa depan
dan untuk memuaskan kita

begitu pentingnya mempersiapkan tempat persemaian benih generasi kalian, sekaligus guru bagi anak-anak kalian, sampai sampai Rasulullah membenarkan pandangan Jabir bin Abdullah yang memilih seorang janda menjadi istrinya, hanya karena satu alasan : kerja - kerja pendidikan. ketika jabir mengabarkan kepada Rasulullah bahwa dirinya telah menikah, Rasul lalu bertanya kepadanya :
"jabir, kamu menikah dengan gadis atau janda ?"
"dengan seorang janda ya Rasulullah."
"kenapa tidak pilih yang masih gadis. dengannya kamu bisa mengajaknya bergurau, begitu pula ia bisa bergurau denganmu."
Jabir memiliki alasan yang perlu untuk kita renungkan. sebuah alasan yang inspiratif dan visioner, tetapi sekaligus realistis.
"Ya Rasulullah, orang tuaku telah meninggal, sedangkan aku memiliki banyak saudari yang masih kecil. itulah sebabnya , saya tidak memilih menikah dengan gadis, yang usianya seperti mereka. aku khawatir istriku tidak bisa mendidik mereka dan tidak bisa mengurus mereka. akhirnya, saya memilih menikahi seorang janda dengan berharap ia bisa mengurus dan mendidik saudari saudariku yang masih kecil.

saudaraku ... kaum muslimin , para calon suami, para calon ayah... persiapkan lah madrasah keluarga kalian sejak dini...didalam buaian seorang wanita bisa menghasilkan bara yang menguncang dunia.....

Bandung,
mentari itu telah bersinar...
tiada redup tiada panas
hanya ada seberkas kilatan
tuk buktikan
tuk hancurkan
peradaban yang tak berkias......



Kamis, Agustus 28, 2008

Membersamai Kelahiran


MELAHIRKAN merupakan momentum perjuangan yang tidak ringan bagi istri. Ia memeras energi, sekaligus memungkinkan untuk menggadaikan nyawa untuk sebuah generasi. Namun, ia juga menjadi titik awal ketika suami harus menambah perannya. Peran sebagai seorang ayah. Ayah, kata itu seakan menyimpan harapan yang menghujam sangat dalam pada diri kelaki-lakian. di balik kata itujuga, terdapat tanggung jawab yang besar.
kata itu menyuguhkan perasaan bangga dan bahagia, sekaligus meneguhkan kedirian kalian sebagai laki - laki. ia bagaikan padang sabana hijau yang membentang luas dengan tiupan angin yang sepoi-sepoi. Menjadikan jiwa kalian para suami lapang dan pandangan kalian para suami tajam menatap masa depan. Saat itulah kalian harus mulai memikirkan masa depan sebuah generasi yang lahir dari rahim kekasih kalian. Kasih sayang, perhatian, tanggung jawab dan juga pendidikan bagi anak menjadi bahasa yang akan meneguhkan makna cinta kalian.
saat menjelang kelahiran adalah saat ketika kalian para suami perlu memperkuat dan menunjukkan makna kebersamaan dengan istri, karena ia merupakan momentum perjuangan yang tidak ringan. inilah awal ketika tanggung jawab terhadap sebuah generasi dimulai. tanggung jawab yang tidak sekedar dimiliki seorang istri. kebersamaan dalam cinta adalah bahasa yang selalu diharapkan dalam nafas pernikahan. ( hihihihi.... ngomong gini seperti yaya dah nikah aja.. maab.. maab... )
Menunggu istri saat persalinan bukanlah barang sederhana, yang bisa dinafikan. Sungguh, anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Allah kepada kita. Ia menjadi harapan setiap orang yang telah menikah. tidak jarang tetes air mata harus mengalir membersamai setiap lantunan doa, agar Allah ta'ala menganugerahi seorang anak. Itulah yang dapat kita rekam dari kehidupan Nabi Zakariya a.s. Usianya yang merangkak senja telah menumbuhkan uban dikepala, merapuhkan tulang - tulangnya, dan melemahkan tenaganya. Padahal, belum juga Allah menganugerahi anak kepadanya. kerinduan untuk memiliki seorang anak semakin menggelora.Maka, bersama kesunyian malam, Nabi Zakariya tiada henti untuk berdoa :" Ya Tuhanku, sesungguhnya tulang - tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku."
Karena anak merupakan anugerah dari Allah ta'ala maka selayaknya kalian para suami perlu menyambutnya dengan penuh kesyukuran. kehadiran kalian untuk berdekat dekat dengan istri saat persalinan adalah penerimaan yang tulus, yang selayaknya kalian berikan. Penerimaan terhadap kelahiran anak kalian. anak yang lahir dari rahim kekasih kalian. inilah bahasa pengungkapan yang perlu di tunjukkan.
Tidak sekedar itu saja wahai suami membersamai istri saat persalinan ternyata membawa efek psikologis yang besar bagi istri kalian. dukungan suami saat bersalin sangat diperlukan agar istri bisa lebih kuat, nyaman dan percaya diri ketika bersalin. terlebih ketika istri merasa panik dan kesakitan. lalu apa efek yang bisa muncul bagi kalian para suami ? peristiwa kelahiran akan menanamkan perasaan untuk lebih menghargai dan menyayangi istri kalian. setiap detik dari perjuangannya terekam kuat dalam ingatan kalian para suami. pengorbanannya terasa tak ternilai oleh apapun yang kalian berikan kepadanya sebagai pengganti.
Sodaraku....
cinta harus dibahasakan. salah satunya dengan memberikan dukungan kepada istri saat bersalin. memberikan kata - kata motivasi, doa dan sentuhan fisik akan meredakan kepanikannya. disinilah seorang suami harus mempu mengendalikan emosinya. kalian para suami perlu belajar untuk kuat dan tidak menjadi lebih panik dibanding kekasih kalian. mungkin ada keharuan ketika menyaksikan istri yang sedang berjuang untuk melahirkan anak kalian, berpelu peluh dan menguras tenaga. mungkin ada rasa khawatir yang membuncah saat mengetahui istri berpayah payah , tapi tetap saja kalian harus belajar tenang.
Sodaraku.....
membersamai istri saat persalinan akan mengurangi depresi pasca persalinan (Post partum depression) atau baby blues. ada kalanya ibu sehabis melahirkan dilanda perasaan sedih dan murung. kelahiran menuntut ibu menyesuaikan diri dengan situasi baru. ia harus mengurus anak, serta harus tetap mengurus pekerjaan rumah tangga. semua itu akan menyita pikiran dan energinya, hingga dapat memicu emosi dan stres. terlebih ketika makna kebersamaan itu tidak terlihat diberikan suaminya sejak detik detik awal persalinan. Padahal, banyak penelitian menjelaskan bahwa depresi yang dialami ibu sangat mempengaruhi bayi.
saya kutipkan pendapat dari Dr. I Akman dari Marmara University Medical School, Istambul Turki dalam laporan hasil risetnya di Archives of Diseases in childhood (download) mei 2006, menyimpulkan bahwa depresi pada ibu yang baru melahirkan akan menghambat terjalinnya ikatan batin (bonding) yang kuat dengan bayinya. kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kolik (Sejenis gangguan pencernaan).
Penjelasan dr. Akman diatas memberikan gambaran tidak langsung tentang peranan yang harus dimainkan seorang suami kepada istrinya saat menjalani persalinan, yaitu menciptakan rasa tenang dan aman bagi istri.
Penelitian lain nya dilakukan oleh Dr.Myna M.Wissman bersama timnya dari colombia university, New york. Ia meneliti selama 20 tahun dan menemukan bahwa depresi yang menimpa orang tua bisa menulari anak, bahkan hingga mereka dewasa kelak. 101 orang tua, ketika salah satu atau keduanya mengalami depresi, ternyata menyebabkan anak anak mereka beresiko menderita depresi tiga kali lipat dibanding anak anak yang orang tuanya tidak depresi. selain itu, mereka juga beresiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, serta beresiko dua kali lebih besar menderita gangguan fungsi otot dan saraf serta kesulitan dalam bersosialisasi.
*******
Subhanallah..... menunggui istri saat persalinan bukanlah barang sederhana, yang bisa diabaikan begitu saja. berawal dari kebersamaan itu, kalian tengah menyiapkan sebuah generasi yang kuat, tegar dan sehat. generasi yang menatap masa depannya dengan cerah, karena diawal ia menghirup udara segar dunia, ia disambut dengan penerimaan yang tulus.penerimaan yang menciptakan ikatan batin secara lekat. kalau ada kebersamaan antara suami istri yang memuat makna kepahlawanan lebih, mungkin ia adalah kebersamaan selama persalinan.

bandung......
diujung gelap kucoba urai kata demi kata
agar serunai malam tak lagi pekat
disela tangis manusia pemula
menyambut dunia yang kian fana.........

bersambung...............



Saat suami harus menjadi pendamping


Seorang suami bercerita :" saya harus menemani istri untuk pergi kedokter spesialis kandungan. periksa rutin,kehamilan istri telah memasuki bulan kedelapan. ketegangan meliputi wajahnya. Ia cemas sebab pada pemeriksaan 2 minggu sebelumnya dokter menyatakan bahwa anak mereka termasuk kecil untuk masa kehamilannya (beratnya kurang dari normal)
kekhawatiran terasa menekan bapak muda itu. Ia cemas jika periksa kali ini tidak bisa mencapai target berat badan bayi seperti yang seharusnya. ketika mereka telah mendapat giliran dan istri di USG , alhamdulillah, ternyata berat badan bayi telah naik seperti yang ditargetkan. hanya saja detak jantung bayi saat itu berpacu cepat.
"mbak, anti sedang panik, ya ?" tanya dokter . sang istri hanya mengulum senyum dan mengaku kalau ia cemas dengan berat badan bayi yang tidak naik.
"sudahlah santai saja, tidak usah dipikir. perhatikan saja asupan gizinya. InsyaAllah , waktunya masih cukup."
"kalau ibunya stress, biasanya detak jantung bayi menjadi lebih cepat. bayi terpengaruh menjadi stress juga." tambah dokter tersebut.

Saat itu saya berpikir keras , apa hubungan antara stress yang dialami sang ibu dengan bayi yang dikandungnya ? saya belum menemukan hubungannya secara jelas. sampai akhirnya saya membaca didalam surat Al-Hajj ; 2 saya tertegun. "Ingatlah pada hari ketika kamu melihat (guncangan itu) semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya..." kedahsyatan hari kiamat sanggup menggugurkan janin dalam rahim. akan tetapi kenapa bisa seperti itu ? panik. jika benar maka persoalannya adalah psikologis.
hmm... ketika saya bertemu dengan seorang teman yang istrinya baru saja keguguran, saya sampaikan ayat itu kepadanya.beberapa bulan sebelum keguguran, mereka berdua pernah jatuh dari motor. namun, setelah kasus itu, tidak ada plek atau pendarahan. biasa saja, setelah beberapa bulan kemudian istrinya keguguran. saya menduga penyebabnya adalah emosi si ibu." mungkin ada persoalan psikologis yang menyebabkan sebagaimana disebut Al Qur'an, meski tidak semua begitu. kata saya
"bener ukhti, katanya sambil mengingat sesuatu. Beberapa hari sebelum istri keguguran kami bertengkar. Istri marah hebat dan ternyata sering begitu, bahkan, dia pernah mengatakan :" ya sudah digugurkan saja kandungan ini !"
situasi kejiwaan ibu ternyata sangat mempengaruhi kondisi bayi didalam rahim. kesimpulan itulah yang saya peroleh dari serangkaian pengalaman dan cerita dari teman2.
didalam sebuah artikel saya menemukan jawaban atas apa yang menjadi pertanyaan saya selama ini. artikel tersebut menjelaskan bahwa ada sejumlah hormon progesteron. hormon ini berfungsi membangun lapisan didinding rahim untuk menyangga plasenta, mencegah kontraksi atau pengerutan otot-otot rahim sehingga mencegah keguguran atau persalinan dini.
sebuah penelitian di jerman yang dilakukan perta Arck dan kawan kawan, ditemukan bahwa secara tidak langsung stress menekan prodiksi hormon progesteron. kesimpulan bahwa stres dapat menjadi penyebab keguguran setidaknya didapat dari hasil penelitian terhadap tikus. kalau pada tikus - tikus yang sedang hamil ini diberikan suara suara keras ataupemicu stres dalam bentuk lain, maka tikus tikus tadi akan mengalami ketidak stabilan hormon. ketidak stabilan inilah yang dapat mengubah sistem kekebalan pada janin karena disaat stress tubuh akan mengeluarkan hormon stress yang disebut kortisol.
Peningkatan kortisol dalam aliran darah akan menekan produksi progesteron. Arck dan kawan kawan telah memantau 864 wanita hamil. ia mengambil sampel darah untuk melihat tingkat stress masing masing wanita yang tengah berbadan dua itu. hasilnya, 55 wanita hamil yang mengalami keguguran ternyata lebih sering mengalami stres dibanding ibu hamil lainnya yang tidak begitu banyak menghadapi stres
hmmm... ternyata ada kerja cinta lainnya buat suami ketika istri sedang hamil, kerja untuk memberikan pendampingan prima kepadanya. pendampingan yang tidak sekedar fisik, tetapi juga kejiwaan. kerja pendampingan ini merupakan bagian dari proyek regenerasi. istri membutuhkan perhatian istimewa, dorongan dan motivasi tiada henti. sekaligus ketulusan utuh dalam seluruh kerja - kerja pendampingan itu.
kita perlu menyadari sepenuhnya bahwa kondisi kejiwaan istri ketika hamil sangatlah mempengaruhi perkembangan janin didalam rahim. secara mengerikan, barangkali dapat dikatakan bahwa menciptakan rasa tenang istri sekaligus memberikan support motivasi kepadanya, ternyata terkait erat dengan urusan nyawa sebuah generasi ; generasi kita sendiri; anak anak kita, ia juga mempengaruhi kualitas emosi anak dan tingkat perkembanganya.
Anak adalah anugerah terindah dari Allah yang patut untuk disyukuri sekaligus dijaga. Allah mendatangkan kebahagiaan dengan lahirnya anak dari seorang istri. " Allah menjadikan bagimu istri - istri dari jenismu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri - istrimu itu, anak - anak dan cucu cucu ...." (Qs. An-Nahl; 72).
Sejak awal kita harus menjaganya, agar anak kita tiak tumbuh menjadi dzurruyyatun dhi'aafan ' generasi yang lemah (QS. An-Nissa ; 9)
sembari kalian para suami memberikan pendampingan prima pada istri, topanglah ia dengan lantunan doa yang selalu terkirim bersama sujud kalian :" Rabbi habli minladunka dzurriyyatan thayyibatan, innaka samii'ud du'aa " (ya Rabbku, berilah aku disisi-Mu anak yang baik, sungguh Engkau Maha Pendengar doa) (Qs. Ali Imran ; 38)
aminnnn...

bandung......
disisi sudut ruang hati................





Rabu, Agustus 27, 2008

saat-saat Kehamilan

mari teman teman kita simak penuturan seorang suami yang mendampingi istrinya dikala hamil.
Istri saya terbaring lemas disamping ketika saya melaksanakan sholat. padangan mata saya mulai tidak jelas dan berkaca-kaca. dengan sekuat tenaga saya pejamkan mata, berharap ada yang bisa ditahan. tapi terlambat. bayangan ibu saya datang silih berganti. mengalir bersama air mata yang menetes dari sudut mata.
Wajah cantik istri saya yang mendadak berubah pucat berkelindan dengan wajah ibu saya yang mulai keriput, beruban dan tua. Saya teringat saat ibu saya berubah biru wajahnya, menahan sakit akibat maag akut yang dideritanya. saya membayangkan saat ibu saya,yang perempuan desa dan tidak mengenal konsultasi dokter spesialis kandungan itu, menghadapi kehamilan ketika mengandung saya....
saya mengenang diri saya yang jarang pulang, menyambangi ibu-ayah saya didesa . Dan saat inilah perasaan durhaka itu menyeruak hadir membayangi saya, saya takut. rasanya aktivitas saya dalam dakwah tidak memiliki bobot makna yang berarti tatkala mengenangi ibu. Sungguh, saya kembali merasakan kerinduan yang sangat pada ibu, ketika harus membersamai istri saya yang mengalami morning sickness.
hmmm.. mendengar cerita teman Saya jadi teringat pada perintah Allah ta'ala untuk berbuat baik kepada ibunya. Alasannya jelas, beliau yang telah mengandung dalam keadaan lemah, melahirkan dan menyusui :" Dan perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya ; ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah - tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun." (QS.Luqman ;14)
selain perasaan itu lanjutnya terus terang saja, saya ikut dibuat panik dengan kehamilan pertama istri saya Istri mengalami tanda tanda kehamilan ketika usia pernikahan kami memasuki semester pertama. skami merasa bersyukur ketika istri melakukan test kehamilan yang hasilnya kami lihat bersama ; positif hamil. Dua garis merah dapat kami lihat dengan jelas pada pagi itu. Alhamdulillah. kami sama-sama bersyukur Lalu, beberapa hari kemudian, istri mengalami morning sickness.
Rasa mual dan muntah yang dirasakannya seakan saya rasakan juga. Aneh, dan saya tidak dapat menemukan akar sebabnya. lanjutnya. luar biasa. rasa itu tidak saja terjadi pada pagi hari, tetapi sepanjang waktu
hmm.. mungkin mengalami hiperemesis gravidarum (frekuensi dan lamanya mual muntah terjadi secara berlebihan) dan ini emang wajar terjadi pada trisemester awal kehamilan.
Ketika ditanya masalah itu jawaban sang istri :" Wonderfull, Mas !" hmmm........
lanjutnya...... saya putuskan untuk tidak i'tikaf, padahal kami sudah merencakan untuk itu. saya harus mendampingi istri, membantu kebutuhan nya dan (yang terpenting) memberi motivasi dan mengawal situasi kejiwaannya.
ya memang disaat seperti itu seorang istri sangat membutuhkan kehadiran suaminya disamping. karena pada saat saat itu sang istri membutuhan sentuhan cinta yang lebih, perhatian yang terakomodasi, dan pendamping yang intens.
sodara-sodaraku..... kenapa harus mendampingi istri ? selain gembira dan bersyukur atas terjadinya kehamilan, terselip juga rasa cemas terutama bagi ibu-ibu yang baru pertama kali hamil. ia harus menghadapi beberapa perubahan dalam dirinya. peran suami adalah membersamai istri untuk siap menghadapi kegelisahan secara psikologis. bukankah suami adalah orang terdekat yang dimiliki sang istri ?
Sejumlah penelitian, konon menjelaskan bahwa kurangnya dukungan dari suami selama kehamilan merupakan faktor yang paling sering menimbulkan post-partum blues atau kesedihan pasca persalinan. Ah, Wallahu a'lam (itu teori yang pernah saya baca)
hmm... jadi teringat kembali pada hadist Rasulullah :" sebaik -baik kamu adalah yang paling baik dalam bergaul dengan istrinya, dan aku adalah yang paling baik diantara kamu dalam bergaul dengan istri." (HR.Tirmidzi)
Mendampingi istri, jika dilakukan secara ikhlas, insya Allah, jauh lebih ringan daripada keadaan istri kita ketika hamil. dimana, setiap istri merasa mual muntah, yang katanya sangat wonderfull itu, ia akan merintih kesakitan. maka untuk para suami, dekatilah istri kalian, usaplah perutnya. mungkin emang tidak banyak membantu untuk mengurangi rasa mual itu, tapi dari sisi psikologis menimbulkan motivasi bagi sang istri tuk tegar dan sabar menjalani masa - masa itu karena sang istri tidak sendiri merasakannya ada kalian suaminya menemani disampingnya. membersamai masa itu. membersamai kehadiran buah hati yang dinanti... bersama sama.... :)
ucapkan kalimat kalimat dan kata kata santun tuk meredahkan emosi sang istri ketika sakit mulai terasa. misalnya nih.... hmmmm..... "Sayang, daripada mengaduh lebih baik ucapkan kalimat thayyibbah. mungkin akan lebih baik bagi perkembangan psikologis janin kita ." subhanallah.... dengan sedikit perkataan itu insya Allah sang istri akan merasakan manisnya sebuah proses kehamilan.... menikmati saat saat sakit pada trisemester pertama, menikmati dan merasakan perkembangan janin, mulai dari detak jantung, gerakan gerakan kecil sampai pada tahap komunikasi 2 arah antara janin dan orang tuanya. melalui sentuhan sentuhan dan ucapan ucapan lembut. masa masa kehamilan adalah masa dimana kita bertafakur akan karunia dan kebesaran sang Illahi. juga merupakan masa masa muhasabah mengenang kembali saat saat ibu kita mengandung kita , menahan sakit ketika melahirkan kita.... subhanallah.. disaat saat itu banyak yang bisa kita petik dan rasakan. insya Allah............
jadi teringat sepenggal sajak dari WS Rendra berjudul Sajak seorang Tua untuk istrinya.
Suka dan duka kita bukanlah istimewa...
karena setiap orang mengalaminya.....
ya .. setiap pasangan suami istri pasti mengalaminya.... tinggal sekarang gimana tiap pasangan memaknainya.
ya.. saat saat kehamilan istri adalah masa ketika para suami belajar merasakan hakikat diri sebagai seorang anak dan suami sekaligus.....

untuk para suami.... persiapan diri.... dampingin istri.. jadilah suami SIAGA........ oke.. oke....

bandung, .....................
coretan kecil disudut ruang dari seorang hamba Allah yang baru belajar tuk memberikan yang terbaik dari sedikit goresan pena yang terbuang.....

bersambung....................




Selasa, Agustus 26, 2008

Persiapan menjadi Ayah

Pernah dengar kisah ini gaaaaaa....???? jika belum saya akan mengisahkan untuk teman teman. Glenn Doman pernah bercerita tentang seorang ibu yang bertanya kepada ahli perkembangan anak. pertanyaannya sederhana, yaitu kapan ia harus mulai mendidik anaknya.
"kira - kira kapan anak ibu akan lahir ? ahli itu bertanya dengan antusias.
"Oh, anak saya telah berusia lima tahun sekarang," jawab ibu itu
"cepatlah pulang, bu !"
"kenapa ?" tanya si ibu dengan penuh keheranan
"ibu telah menyia - nyiakan lima tahun terbaik dari hidup anak ibu."
hmmm.... kisah diatas sedekar potongan peristiwa tentang urgensi pendidik anak sejak dini, bahkan menurut saya sejak bayi, yang tidak boleh diabaikan kedua orang tuanya. Wallahu a'alam.
ketika menceritakan semua ini kepada seorang teman yang saat ini sedang menanti kehadiran sang buah hati, dia berkomentar.... tiba tiba perasaan untuk menyiapkan kematangan anak muncul begitu saja ketika dia harus mendampingi istrinya, saat hamil pertama. memang, saat ini usia kehamilan istrinya belum seberapa baru memasuki trisemester pertama, kurang lebih baru enam minggu. masa ini merupakan masa organogenesis atau pembentukan organ bayi.
Keinginan untuk menyiapkan kematangan bayi, sekaligus mengawal perkembangan organnya, muncul tatkala istri mengalami hiperemesis gravidarum (mual muntah terjadi secara berlebihan). Istri selalu mengeluh merasakan mual muntah. tidak sekedar itu, ia juga menjadi malas untuk makan. Dalam situasi seperti itu, saya jadi berpikir, istri harus didampingi. harus ada suport motivasi dan dukungan psikologis. Mungkin ini pekerjaan semua lelaki pada awal-awal kehamilan istrinya; menjadi suami untuk istrinya dan belajar sebagai ayah untuk (calon) bayinya.
emesis gravidarum atau mual muntah yang secara natural dialami istri saat hamil, seakan menjadi wasilah (sarana) pembelajaran bagi para suami. ia menyebabkan terjadinya dua keadaan sekaligus, yaitu kegelisahan psikologis dan kelemahan fisik. kegelisahan psikologis sering muncul dalam kalimat kalimat negatif, seperti keluhan, marah, atau letupan letupan emosional. sementara itu, kelemahan fisik muncul akibat berkurangnya nafsu makan istri. akibat lebih jauh, sebenarnya adalah terbatasnya asupan gizi bagi janin. kondisi seperti ini jelas akan berakibat bagi perkembangan janin. Wallahu a'alam.
saat seperti inilah, para suami merasakan kemuliaan islam untuk menjaga kehidupan anak. kesadaran inilah yang akhirnya para suami temukan sepanjang menyaksikan perkembangan istri. Subhanallah, dalam banyak tempat islam menegaskan persoalan ini.
"Sesungguhnya rugilah orang - orang yang membunuh anak - anak mereka karena kebodohan tanpa pengetahuan....... (QS. Al-An'am ; 140). atau seperti diperingatkan Allah ta'ala dalam firman-Nya :" Hendaklah takut kepada Allah, orang - orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak - anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar." (QS An-NBisa;9)
begitu jelas Alquran men-tarbiyah kita agar tidak meninggalkan dzurriyyatan dhi'aafan (generasi yang lemah). Sebuah kesadaran tentang pendidikan anak sejak dini yang luar biasa. artinya, secara psikologis dan fisiologis penyiapan perkembangan janin harus mendapat perhatian.
Melalui istri, para suami sedang ditarbiyah untuk menjadi suami yang lebih dekat dengannya, sekaligus sebagai ayah yang memperhatikan perkembangan janin. ketika Al-quran mengatakan agar orang tua bertakwa (falyattaqullaha), itu artinya calon orang tua harus menyiapkan kematangan spiritualitas secara prima. sementara itu, ketika Al-quran menganjurkan para orang tua untuk mengucapkan perkataan yang benar (qaulan sadida), para suami tersadar untuk menasehati istri agar tidak banyak mengeluh dan mengganti keluhan - keluhan itu dengan kalimat - kalimat thayyibah. tentunya, nasehat itu juga ditujukan untuk para suami. dalam hal inilah, peran pendampingan terhadap istri menemukan titik temunya. Wallahu a'lam.
"saya hanya berpikir agar anak kami nantinya tidak menjadi pribadi yang cengeng yang suka mengeluh, karena sejak dalam kandungan, kami orang tuanya mengajarinya untuk itu. saya juga tidak menghendaki anak saya hidup dengan menihilkan ketulusan dan keikhlasan, karena ayahnya juga melakukan hal yang sama ; menjagai ibunya dengan perasaan tertekan dan penuh beban. Saya tidak memimpikan anak saya menjadi reaksioner dan mudah marah, karena kami ajari dia sejak dalam rahim perkataan -perkataan emosional dan sarat kemungkaran." demikian ungkap teman saya.... hmmmm....
sungguh, para suami sedang diajari dan dipersiapkan untuk menjadi AYAH. sebutan yang sekaligus mengandung sejumlah makna ; cinta dan tanggung jawab, kasih sayang dan pengorbanan, perhatian dan ketulusan, yang selama ini hanya para suami lontarkan melalui lisan kepada istri, kini para suami harus belajar untuk membuktikannya.... (hayo.. hayo.. para suami buktikannnnn.... :D)
pada saat seperti inilah, para suami mengharapkan intervensi dari kekuasaan Allah ta'ala yang tiada terbatas dan bersekat. sebagaimana Nabi Ibrahim as berdoa :" ya Rabb, aku memohon agar keturunanku senantiasa mendirikan shalat, agar mereka dicintai dan agar mereka diberi rezeki yang halal, mudah mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim ; 37) . Allahumma amiin.

bersambung....................




Hadiah terakhir kepada para muslimah

Saudariku muslimah........
saya hadiahkan kepada kalian para muslimah satu hadiah terindah yaitu dengan memperbaharui perjanjian kepada Allah, taubat nashuha dan kembali secara benar kepada Allah......
hadiah ini diberikan kepada Ummul mukminin Aisyah, padahal kita lebih membutuhkannya, mari kita dengarkan, kita lihat kalimat-kalimatnya dan kita renungkan makna - makna yang terkandung bersama-sama, karena didalamnya terdapat kebaikan yang banyak.
Rasulullah bersabda kepada Aisyah yang artinya :" Apabila engkau melakukan dosa, maka mintalah ampunan kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya, karena seorang hamba apabila dia mengakui dosanya kemudian dia bertaubat kepada Allah niscaya Allah mengampuninya. (HR.Bukhari muslim dengan syarah an-Nawawi dan Ahmad)

Saudariku......
'Aisyah As - Shiddiqah binti As Shiddiq digosipkan dengan berita buruk oleh para pembohong, maka Rasulullah mendatanginya dan menghadiahkan kepadanya hadiah diatas, yang pada hakikatnya juga merupakan hadiah kepada semua wanita muslimah.

Wahai Saudariku, sesungguhnya hadiah ini yang paling kita perlukan pada saat ini dimana fitnah-fitnah, syubhat-syubhat, kemaksiatan dan syahwat merajalela.

Hendaknya janji kita kepada Allah dengan taubat dan istighfar agar kita selalu hidup berbahagia.
Dari hadiah ini kita mengetahui taubat bukanlah sekedar kalimat yang diucapkan, bukan pula ucapan yang didengungkan oleh lisan, akan tetapi dia tercapai dengan beberapa perkara
  1. hendaklah kita merasa menyesal karena telah melakukan kesalahan atau dosa yang telah terjadi, bukankah Rasulullah bersabda :" Penyesalan adalah taubat " (HR. Ahmad, alhakim dari hadist Ibnu Mas'ud dan Anas bin Malik)
  2. Hendaklah kita meninggalkan dosa yang telah kita sesali dan menjauhi jalannya, inilah arti meninggalkan dosa.
  3. Niat kuat yang benar, janji yang kuat untuk tidak kembali kepada dosa tersebut
  4. Hendaklah kita mengerjakan amal - amal shalih yang biasa menjadi sebab terhapusnya amal - amal buruk
  5. membebaskan diri dari hak - hak manusia, apabila kita berkata yang menyangkut hak saudari kita muslimah, baik ghibah atau namimah atau kita mengambil darinya sesuatu yang kita tidak berhak, maka hendaknya kita mengembalikannya sebagai batas kemampuan, kemudian kita wajib memohon maaf dan kerelaannya apabila kita tidak mampu mengembalikannya dan memohonkan ampunan untuknya.
Saudariku.......
Dengan jujur saya katakan bahwa taubat yang nashuha adalah jalan kita kepada Allah dan bekal kita di akherat, tidaklah beruntung orang yang beruntung pada hari kiamat, kecuali dengan taubat nashuha.
oleh karena itu, Allah mengajak kita kepada taubat nashuha, renungkanlah firman Allah :
" Katakanlah, hai hamba-hamba-KU yang melampaui batas, terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa-dosa. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (Az-Zumar;53)
simaklah Firman-Nya, Dia membuka pintu taubar : " Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya...." (Asy-Syuura;25)

Saudariku......
bertaubat dari dosa dosa dan kesalahan, baik yang besar maupun yang kecil termasuk perkara - perkara yang wajib untuk dikerjakan dengan segera dan terus menerus, dan kita bisa memperhatikan anjuran segera bertaubat dengan cepat, dalam firman Allah :" Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang - orang yang beriman supaya kamu beruntung." (An-Nur;31)
Bahkan lihatlah dan renungkanlah wahai Saudariku muslimah..... Rasulullah yang ma'shum yang telah diampuni dosa - dosanya yang telah lalu dan yang akan datang , beliau bersabda :" yaa ayyuhannasu ........ :" Wahai manusia, bertobatlah dan beristighfarlah kepada Allah, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam satu hari seratus kali." (HR. Muslim, At-tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Wahai Muslimah saudariku...... Taubat... Taubat..... Kembali.... Kembali...........................
Berkhayallah bahwa kita memiliki semua impian dan angan angan yang kita inginkan ? dan kitapun telah menggapai harapan yang kita idam idamkan, namun tiba tiba ketika kita lengah, semuanya lenyap tanpa guna bahkan mendapatkan kerugian dan kehancuran.
apa yang kita lakukan ? jelas kita akan menangis dan merasa terpukul, bahkan kita akan bersedih atas apa yang hilang dari kita, dan bahkan kita bisa gigit jari karena kesedihan dan penyesalan. Semua itu hanya karena dunia yang fana. lantas bagaimana dengan umur kita yang terus bertambah dan berjalan tanpa guna ?
sesungguhnya umur kita adalah mutiara berharga yang tidak bisa dinilai dengan materi apapun, dan umur kita ini pada hakekatnya adalah nafas-nafas kita,nafas yang keluar dan tidak akan kembali kepada kita selamanya.
Nafas inilah modal hidu kita didunia, dengannya kita bisa membeli nikmat nikmat akherat yang kita inginkan dan dengannya kita menggapai ketentraman dan kenikmatan.
Dengannya kita meraih syurga dan dengannya kita aman dari neraka. dengannya kita beruntung dengan memperoleh ridha Arrahman, dan dengannya kita melihat Al-Malik Al-Mannan.
Maka bagaimana kita menyia - nyiakan usia kita tersebut tanpa taubat nashuha ?
bagaimana nafas nafas kita berhembus tanpa guna dan manfaat ?

Saudariku...............................
Pikirkan dan renungkanlah ucapan ucapan berikut mudah mudahan Allah memberikan kita manfaat karenanya.
sesungguhnya apabila malaikat maut muncul didepan kita, maka akan nampak kesedihan dan penyesalan diwajah kita, dimana kita ingin seandainya kita memiliki dunia dengan segala macam isinya, untuk menebus peristiwa yang sulit ini dengannya.
Maha benar Allah Yang Maha Agung ketika berfirman :" Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu lalu berkata :" Ya Tuhanku mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat yang menyebabkan aku bisa bersedekah dan aku termasuk orang - orang yang shalih." (Al-Munafiqin;10) " Dan sekali - kali tidak akan menangguhkan kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Munafiqin;11)

saudariku...................................
Kesedihan bagi kita apabila maut datang kepada kita sementara kita belum kembali.
Kerugian bagi kita apabila kita dipanggil untuk bertaubat tapi kita tidak menjawabnya.

Saudariku..............................
setiap orang dari kita memiliki dosa - dosa , aib - aib, maksiat - maksiat dan kesalahan - kesalahan.
apakah lantas kita berputus asa dari rahmat Allah ?
Apakah lantas kita berpatah arang dari rahmat Allah ?
Tidak, Demi Allah, Tidak, Demi Allah dan sekali lagi tidak, Demi Allah..............
Sungguh Allah telah memanggil kita. Dia mengajak kita kepada ampunan, maaf dan rahmat
Allah berfirman :"Wahai bani Adam, selagi engkau berdoa kepadaKU, berharap kepadaKU dan mohon ampunan kepadaKu, maka Aku mengampuni dosa dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai bani Adam, seandainya dosa dosamu mencapai awan dilangit kemudian engkau memohon ampun kepadaKu, niscaya Aku mengampunimu. Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepadaKu dengan membawa dosa sepenuh jagad kemudian engkau menghadap kepadaKu dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, niscaya Aku akan berikan ampunan sepenuh jagaq pula. " (HR. Ahmad dari Abu Dzar, dan At-tirmidzi dari Anas bin Malik, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Darda dan dishahihkan oleh Ak-Hakim disetujui oleh Adz -Dzahabi)

Saudariku.......................
siapakah orang yang kita lihat selamat dari penyakit - penyakit dunia ?
Siapakah orang yang kita lihat sehat dan tidak pernah sakit ?
kehidupan dunia mana dengan kematian tidak terputus ?
Umur siapa dengan berlalunya waktu-waktu tidak habis ?

Saudariku.......................
Bukankah kita pemilik kesalahan - kesalahan dan dosa - dosa, mana air mata kita yang mengalir ?
bukankah kita tawanan maksiat-maksiat dan dosa-dosa, dimana tangis penyesalan kita atas dosa - dosa yang telah lewat ?
apakah kita telah lupa akan aib - aib dan dosa dosa kita ? sementara buku catatan kita penuh dengan apa yang kita lupakan.
Apakah kita akan sabar terhadap siksaan Neraka Hawiyah ? Tahukah kita apakah Neraka Hawiyah itu ? yaitu api yang panas membakar.
Mari kembalilah kepada-Nya dengan taubat Nashuha
Mari perbaharui iman dan perbaikilah islam

didunia ini hanya ada 2 jalan.... 1 jalan menuju neraka-Nya... 1 jalan menuju kesyurga-Nya........... manakah yang akan kita pilih sodariku.................

kuberharap jadi bidadari syurga
tapi aku bukan wanita sholehah
ku berharap syurga
tapi tak sadar jalanku keneraka
ku ingin mencari ridho-Nya
tapi tak sadar aku mengundang murka-Nya.....
pantaskah syurga untukku.........

bandung, disudut sepi ruang hati


.





Senin, Agustus 25, 2008

Sepotong waktu untuk kekasih

Wanita itu terlihat gelisah. sesekali pandangan matanya menyapu seluruh ruangan. hanya beberapa detik saja ia telah fokus kembali pada suaminya. wajah suaminya masih menyiratkan jenak - jenak kelelahan. Wajah itu terasa menyurutkan niatnya untuk bicara pada sang suami. ia mencoba menahan. Sejenak ia menghela nafas. Namun, dorongan untuk bicara terus mengusiknya.
"Mas, kapan punya waktu," katanya. "saya mau bicara"
Sang suami terdiam. wajahnya lesu memandang istrinya yang sedang menimang buah hati mereka.
Wanita itu kembali bicara,"mas, masa saya ngomong dengan bayi terus. sayakan bukan bayi. bukan anak-anak."
Terdapat Rahasia cinta yang terkuak dari kisah nyata diatas. Rahasia tentang kebutuhan cinta, kebutuhan jiwa dari kekasih kita. kebutuhan untuk diperhatikan dan didengarkan. ia tidak sekedar hubungan formal yang legal antara seorang pria dan wanita....... hmmmmmm
Pernikahan merupakan kerja panjang untuk merasakan kebutuhan jiwa pasangan kalian. sayangnya, rutinitas kerja dan aktivitas diluar rumah telah menyita sebagian besar perhatian kalian akan kebutuhan kebutuhan jiwa kekasih kalian. kalian cenderung menangkap gerak fisik dari penampilannya. kalian hanya membaca wajah fatamorgananya. wajah yang disembunyikan dari kenyataan. pesona fisik yang ditampilkan untuk membahagiakan kalian, karena kami para istri sadar terhadap pilihan yang harus dilakukan didepan suami yang kelelahan. kami memilih mengalah untuk tidak merasakah kelelahan atau paling tidak menahan diri dari segenap keluhan dihadapan kalian para suami. namun, semua pekerjaan itu adalah olahan fisik.
Lubuk jiwa kami yang paling dalam terdapat kebutuhan yang harus dipenuhi. kebutuhan jiwa yang dahaga, yang membutuhkan sepotong waktu yang dimiliki kalian para suami untuk diberikan kepada kami. waktu yang tidak sekedar putaran jarum jam, tetapi waktu yang bermakna perhatian terhadap cinta keduanya. Sepotong waktu itu adalah bagian dari kemakrufan, seperti yang dijelaskan Allah ta'ala :" Bergaullah engan mereka secara makruf" (QS.An-Nisaa;19) . Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan untuk memberikan perhatian istimewa, mendengarkan secara aktif, membangun suasana romantis dan menciptakan canda canda segar.
sodaraku..... Banyak dari kalangan kalian para suami sanggup memberikan nafkah kepada kami istri - istri, tetapi memiliki kelemahan dalam mendengarkan isi hati kami sebagai istri. beberapa dari kalian para suami beranggapan bahwa perhatian yang harus diberikan hanyalah memberi setumpuk nafkah kepada kami. kalian kurang memberikan sepotong waktu yang dimiliki kepada kami untuk mencurahkan perasaan hati kami. padahal, ia merupakan kebutuhan jiwa yang harus segera dipenuhi. Kebutuhan untuk mengobrol dan menyampaikan harapan harapan yang selama ini terpendam dan belum pernah terungkapkan sama sekali.Dalam kondisi yang masih dapat ditahan oleh istri, semua hanya menjadi derita jiwa diri kami sendiri.
Sodaraku para suami, ingatlah ketika kebutuhan jiwa itu mencapai puncaknya, keinginan mencurahkan hatinya tidak terakomodasi dengan baik, ia akan menjelma menjadi ledakan emosi yang sangat dahsyat. efek yang dapat ditimbulkan adalah pelarian. Istri kalian akan mencari tambatan kepada orang lain; mungkin tetangga, ustadz atau ustadzah, orang tua, teman dekat, atau siapa saja yang mampu memenuhi dahaga jiwanya. kepada mereka kemungkinan besar istri akan menumpahkan seluruh harapan jiwanya.
Jika kondisi ini yang terjadi, bisa jadi orang lain akan lebih mengetahui perasaan istri kalian daripada kalian sendiri sebagai suaminya. Aneh, orang yang paling dekat ternyata menjadi sosok yang teramat jauh. kalian dekat sekedar dalam hubungan formalitas fisik. ingatlah para suami Saat itulah makna pernikahan yang memadukan dua jiwa menjadi terkikis secara perlahan.
sodaraku... para suami..... itulah kebutuhan jiwa seorang istri. kebutuhan untuk mendapatkan kelegaan hati. kami hanya butuh didengarkan. kami tidak membutuhkan solusi. kami hanya membutuhkan ruang untuk bercerita, membutuhkan waktu untuk bersama kalian.
sodaraku..... Disinilah kita menemukan makna yang dalam dan luas dari ungkapan Rasulullah Saw'" sebaik baik kamu adalah yang paling baik dalam bergaul dengan istrinya, dan aku adalah yang paling baik diantara kamu dalam bergaul dengan istri." (HR.Bukhari). Rasulullah sangat mengapresias para suami yang memberikan perhatian lebih kepada istrinya.
Apresiasi Rasulullah tersebut memberikan dorongan kepada kalian para suami agar memiliki kemampuan untuk bisa mendengar dan merespon perasaan hati istri kalian. kalian para Suami harus mengawali untuk menciptakan suasana keterbukaan. kalian para Suami mendahului untuk membuka komunikasi sebelum istri memintanya.
John Gray dalam Mars and Venus Together Forever memberikan penjelasan menarik." perlulah menjadwalkan kesempatan kesempatan istimewa. seorang pria perlu mengingat bahwa seorang wanita cenderung merasakan beratnya tanggung jawab rumah tangga dan merasa sulit untuk meluangkan waktu bagi diri mereka sendiri. kalau seorang suami menciptakan saat saat istimewa ketika istrinya dapat lepas dari kerutinan, si istri bebas untuk merasa dikembangkan dan dipupuk.
Sodaraku... sekali lagi, kalian para suami hendaklah memiliki inisiatif untuk menciptakan saat saat istimewa, ketika seorang istri memiliki kesempatan lapang untuk menceritakan seluruh isi hatinya, mengungkapkan gejolak perasaannya. Suami memberikan waktu untuk semua itu. setelahnya, kalian harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan secara aktif. Agar istri kalian menrasa mendapat perhatian lebih dari kekasihnya dari kalian, sekaligus dipenuhi kebutuhan jiwanya disamping kebutuhan fisiknya. Dalam hal ini, kalian dapat belajar bahwa kecendrungan wanita pada umumnya sangat menghargai komunikasi dan suasana yang menyertainya. Dunia yang kadangkala kalian lupakan dan abaikan, bukan sekedar karena kalian laki laki tetapi karena kalian jarang berusaha memasuki dunianya ; dunia kekasih kalian ; dunia istri kalian ; dunia para wanita .........

***ditujukan untuk para suami..... cobalah tuk mengerti dan memahami satu ruang kosong dihati istri kalian. kami tidak butuh harta kalian tapi kami butuh sisakan sedikit waktu kalian buat kami agar kami bisa merasakan kebersamaan yang pernah ada dan tercipta disatu lorong sunyi sebuah pernikahan.

bandung, sudut sepi ruang hati...............



YA ALLAH.. KAPANKAH KAMI MENYEMPURNAKAN DIEN DIHADAPAN-MU



Hari ini saya menerima sebuah kartu undangan pernikahan teman saya. Di daerah seperti rumah saya, usia 19-27 tahun merupakan usia yang rata-rata berstatus NOT SINGLE. Namun saya tahu, dasar menikah bukanlah dilihat dari umur namun juga kesiapan lahir batin dari pasangan itu sendiri. Minggu kemarin (24 agustus 2004) , saya dan temen saya bertemu dengan sahabat kami, namanya Tini. Hari itu dia menemani keponakannya lilis. Allah selalu mempunyai jawaban atas pertanyaan saya dan Subhanallah, pertanyaan yang beberapa jam yang lalu terlontar dalam hati saya terjawab melalui perantara hambaNya. Dalam hati saya pernah bertanya, ”Ya Allah, aku tahu apa yang terlihat tak mungkin bagiku, sangatlah mungkin bagiMu. Namun, apakah seorang yang aku harap akan memilih dan meminangku meski aku belum mendapatkan job yang aku inginkan???”

Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh). (Ar Ra'd 39)

Gadis cantik, putih dengan hidung mancung itu tersenyum manis kepadaku. Usianya seperti masih belia. Dia lebih banyak bercerita daripada bertanya mengenalku. Aku yakin, Allah lah yang membuatnya terbuka denganku meski kami tidak terlalu akrab sebelumnya. Dan dari ceritanya aku mengambil banyak hikmah dan aku bersyukur dengan apa yang selama ini Allah berikan padaku. Setelah lulus SMP, tini tidak melanjutkan sekolahnya lantaran ada gangguan syaraf yang membuat kedua matanya kurang jelas melihat meski menggunakan kaca mata. Padahal, keluarganya bisa dibilang mampu dan berpendidikan. Memang sih, keterbatasan itu bisa disiasati dengan membeli buku dengan huruf braille, namun saya tahu tidak butuh biaya yang sedikit untuk itu. Dia bercerita betapa kalutnya dan penuh pertanyaan dalam hatinya pada Allah. Dia memiliki banyak impian yang ingin sekolah tinggi dengan cita-cita lainnya, namun mengapa keadaan seperti itu. Berjalan dengan waktu, akhirnya tini memahami dan ikhlas dengan keadaannya. Dia berusaha mengambil sisi positifnya, salah satunya mungkin karena dia harus menemani ibunya berjualan.

Di tahun 2007 kemaren adiknya menikah, dan mempunyai anak. Dalam hatinya pun bertanya lagi ”Ya Allah, apakah aku akan menikah? siapakah yang mau menikahiku? dan mengapa setelah dekat dengan beberapa orang, lama-lama aku jauh dengan mereka? dan kenapa orang-orang yang meminangku, aku kurang merasa mantap menerima mereka?.” Pada suatu hari, seorang kyiai ingin mencarikan jodoh untuk saudaranya, dan kebetulan yang dimintai tolong adalah tetangga tini. Jadi, rencananya mereka dikenalin aja dan bukannya dijodohin. Disuatu hari, si cowok yang juga nggak ngerti kalo mau dikenalin, di ajak ke tempat tini berjualan. Lama-lama mereka berdua saling jatuh cinta dan Insya Allah bulan nopember mereka akan menikah meski usia tini 6 tahun lebih tua daripada usia calon suaminya. Ceritanya kayak novel jadinya ….. hihihi

Sabda Rasulullah Saw, "Sangat menakjubkan urusan orang-orang Mukmin itu. Mereka menerima semua persoalan hidup sebagai kebaikan baginya. Apabila kegembiraan yang diterimanya ia akan bersyukur dan itu adalah kebaikan baginya. Dan apabila kepedihan yang diterimanya maka ia bersabar dan itupun merupakan kebaikan pula baginya."(HR. Muslim)

Seperti yang dikatakan oleh Nabi s.a. w., “Barangsiapa yang tetap bersabar, Allah akan membuatnya sabar. Tak ada karunia yang lebih baik daripada kesabaran.” (HR Bukhari)

Selain bercerita mengenai hal itu, tini pun memberi advise pada kami, advise yang hampir sama dengan yang aku terima dari orang lain, namun kali ini advise itu terasa dalam aja. Dia berkata ”emang benar ya ukhti , manusia cuma berencana dan Allah yang menentukan, namun kita juga harus usaha.” dan akupun membalas ”Iya tin, kalo emang jodoh juga nggak akan kemana, pasti akan ada jalannya. Dan, Insya Allah, kalau cinta pasti akan menerima apa adanya.”

Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Alam Nasyrah 8)

………….. Dan hanyalah kepada Allah lah dikembalikan segala urusan. (Al Anfaal 44)

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (Yunus 3)

............ Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (Al Baqarah 232)

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Al An'aam 59)

Saya ingat sepenggal percakapan maria dengan fahri waktu itu... ”Setiap orang memiliki jodohnya masing-masing.” Hidup, mati, jodoh dan rizki itu telah di tetapkan Allah. dan bila kita menikah dengan orang lain, itu bukan kita yang memilih, namun Allah yang memilihkan seseorang itu untuk kita. Semua telah ditentukan olehNya.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu..." (Al-Hujurat: 13)

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. ( Ar Ruum 21)

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Q.s. Ali Imran: 103).

Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (Al Fath 4)

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An Nur 32)

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. (Al Kautsar 1)

Hampir setiap orang pasti ingin menikah, namun ada beberapa alasan yang membuat mereka belum menikah. Mungkin karena belum menemukan yang dirasa tepat meski banyak pinangan yang datang, bisa karena belum mendapat restu keluarga, bisa karena kontrak kerja, karena ingin merasa ”mapan” lebih dulu, karena masih mengumpulkan biaya, karena belum siap lahir batin, karena ingin punya rumah dulu, karena ingin konsen dengan yang lebih prioritas, karena trauma dsb.... yang pasti mereka memiliki alasannya masing-masing.

Sekitar 4 tahun yang lalu, ada sahabat yang berkata pada saya, ”Kalo kamu ingin jodoh yang baik, maka kamu harus berubah jadi baik. Orang baik diciptakan untuk orang baik pula. Jadi, tak perlu mencari dan bertanya dimana pasangan hidupmu... dan seperti apa dia...”, ”Mengapa masih berlari, bukankah cinta itu sudah dekat. Letakkan tangan d dadamu sambil berucap ”Ya Allah... ajari aku untuk lebih mencintaiMu”

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga). (An Nuur 26)

Dalam hati saya pernah bertanya pula, mengapa kadang saya menemui istri atau suami yang shaleh namun pasangannya berbeda jauh. Namun akhirnya saya mengerti, bila ada suami /istri shaleh mendapat istri/suami yang durhaka, maka itu adalah ujian baginya. Semua pasti ada hikmahnya, mungkin Allah ingin menambah pahala seseorang itu dengan kesabaran, dan bila pasangannya menjadi sadar dengan ijin Allah melalui nasehat-nasehatnya, Insya Allah, pahalanya akan dibalas oleh Allah.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah ayat 216)

Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (Q.s. an-Nisa : 19).

Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (At Taghaabun14)

Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan. (Al Kahfi 44)

............ .... Dan kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat. (Al Furqaan 20)

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Al Anfaal28)

Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pema'af lagi Maha Pengampun. (Al Hajj 60)

Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An Nahl 110)

Dan apabila hamba-hamba- Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.s. al-Baqarah: 186)

Wallahua'lam, semoga Allah mengampuni saya jika karena pengetahuan saya yang kurang luas sehingga saya menulis, berbuat dan berbicara salah.

Seorang Lelaki dan Kisah seekor anjing

Lelaki itu terlihat kusut. beban permasalahn terasa berat untuk ditanggungnya. Pagi tadi ia harus uring uringan dengan istrinya. persoalan persoalan sepele sering memicu pertengkaran antar keduanya. Padahal, usia pernikahan mereka belumlah seumur jagung. Rumah baginya tidak lagi sebagai taman syurga, tetapi telah berubah menjadi ladang pernyiksaan yang menyempitkan jiwa. kepalanya terasa penat.
Pagi itu memutuskan untuk pergi dari rumah. Tak ada tujuan yang jelas dia mau kemana. ia hanya ingin pergi meninggalkan rumah. Dengan diam diam, tak ingin diketahui istrinya, lelaki itu pergi keluar. Ia hanya berjalan kaki. terus saja ia berjalan. sesekali muncul keinginan untuk menceraikan istrinya. namun, niatan itu urung ketika wajah anaknya melintas dikepala."Astaghfirullah!" dan ia terus berjalan.
ia baru menyadari kalau perjalanan yang ia tempuh telah terlalu jauh ketika adzan dzuhur dikumandangnkan. didepannya persis berdiri sebuah mesjid. Terik panas yang membakar tubuhnya tak mampu melelehkan beban pikirannya. Shalat dulu, pikirnya. mungkin air wudhu mampu memberikan kesegaran. Ia tergerak untuk berwudhu dan selanjutnya shalat dzuhur.
Setelah shalat lelaki itu beristirahat sejenak di serambi. sampai akhirnya ia berhasrat untuk menyampaikan segala beban pikirannya kepada Imam masjid yang tadi memimpin shalat berjamaah. Imam itu masih sangat muda, tetapi sorot matanya teduh. entah oleh dorongan apa, lelaki itu bercerita tentang beban pikirannya kepada sang imam.
"Mas, saya hanya ingin bertanya. kalau anda dikejar anjing, apa yang akan anda lakukan ?" tanya sang imam.
lelaki itu terdiam sejenak. ia belum mengetahui hubungan antara pertanyaan sang imam dengan persoalan yang membelit dirinya. namun, ia mencoba untuk menanggapi.
"saya akan lari," jawab nya singkat
"oo, begitu," kata sang imam." dengan lari anda yakin anjing itu akan berhenti mengejar anda ?"
"saya tidak yakin."
"kalau begitu apa yang akan anda lakukan ?" kembali sang imam bertanya
"saya akan ambil balok. saya akan pukul anjing itu
"dengan memukulnya anda yakin anjing itu akan berhenti mengejar anda ?" mendengar komentar sang imam, lelaki itu kembali terdiam, Ia lalu menggelengkan kepala."lalu ?" tanya sang imam
"ya sudah, saya akan balik menggonggonginya?" kata lelaki itu. Sang Imam tertawa . entah karena dorongan apa, lelaki itu mendadak turut tertawa.
"ha.. ha.. ha... anda yakin anjing itu akan berhenti mengejar anda !"
"saya akan berlari sambil berteriak,"Hei, siapa pemilik anjing ini ! tolong, anjingmu mengejarku!" jawab lelaki itu sambil masih tertawa. Sang imam mendadak terdiam. lelaki itu memandang sang imam dengan penuh pertanyaan.
"Yah ! tepat sekali, mas. jika masalah yang kau hadapi itu ibarat anjing. Maka, anda harus berlari kepada pemilik masalah," kata sang imam
"ALLAH ?" tanya si lelaki. sang imam hanya menganggukan kepala.

Renungan :
kehidupan rumah tangga tidak bisa lepas dari permasalah. kita lebih susah membayangkan bahwa kehidupan keluarga kita akan bertabur bunga sepanjang harinya.pada setiap lipatan hidup kita, pastilah akan dijumpai permasalahan. Setiap lautan yang diarungi oleh sebuah kapal, tidak selalu tenang airnya. saat saat tertentu akan ada gelombang yang menghempaskan. Ada orang yang merasa tersiksa dengan permasalahan yang menimpa keluarga. permasalahan menjadi bara yang meluluhlantakkan jalinan cinta sang kekasih. permasalahan telah berubah menjadi gempa yang meratakan bangunan cinta.
Ada juga orang yang melihat sebaliknya. setiap permasalahan dalam keluarga disikapinya sebagai angin yang menggiring layar perahu ke arah pantai tujuan. ketika permasalahan datang, cara pandangnya telah mengarahkannya untuk memperkukuh kebersamaan dengan sang kekasih. kebersamaan akan mempermudah kita untuk menjadikan permasalahan sebagai energi yang memberikan dorongan menuju kematangan diri dan keluarga.
Kebersamaan menjadikan setiap permasalah menjadi jauh lebih ringan. Disinilah kita menemukan keindahan cinta ; saat kita menghadapi derita secara bersama sama. Ketika Ali bin Abi Thalib menikah dengan Fatimah puteri Muhammad saw , kehidupan keluarga mereka berada dalam kesederhanaan dan kekurangan. Tapi lihatlah penuturan ikhlas mereka.
"Demi Allah, aku selalu menimba air dari sumur sehingga dadaku terasa sakit." kata Ali bin Abi Thalib kepada Fatimah. saat itu, fatima yang diajak bicara berkomentar ." Dan Aku, demi Allah, memutar penggiling hingga kedua tanganku melepuh."
Sodaraku..... Kebersamaan lahir dari sikap kita memandang masalah. tapi sikat itu lahir dari apa ? ia muncul dari balik bilik kesadaran kehambaan kita. Kesadaran kehambaan pada akhirnya melahirkan ketenangan. Dan inilah modal kita untuk mengurai setiap permasalahn menjadi energi pematangan ; ketenangan.
Dalam hal inilah sodaraku.... kita dapat menemukan pemahaman dari firman Allah :" Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS.Ar-Ra'd ; 28)
itulah sebabnya ketika ditimpa oleh permasalah hidup Nabi Ya'kub a.s segera membangun kesadaran kehambaan." sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya. (QS.Yusuf ; 86)

Kebersamaan dan ketenangan menjadi karang yang menghadang gulungan gelombang yang menerjang. menghadapi masalah dengan sudut pandang positif akan lebih mematangkan jalinan cinta dan mendewasakan kita dalam bersikap. seseorang sering memesankan kepada saya ," Anda bisa mengeluh karena mawar berduri, atau berbahagia dan takjub karena duri berbunga mawar ...... "

Wallahu'alam.... semoga Allah mengampuni saya jika karena pengetahuan saya yang kurang luas sehingga saya menulis, berbuat dan berbicara salah.







Sabtu, Agustus 23, 2008

Lembaran Hidup Wanita Sholehah


Mampukah aku menjadi seperti ibunda Khadijah
Agung cintanya kepada Allah dan Rasulullah
hartanya diperjuangkan kejalan fisabilillah
penawar hati kekasih Allah
susah dan senang rela bersama.......

mampukah kudidik jiwa seperti Aisyah ...
Istri Rasulullah yang bijak
pendorong kesusahan dan penderitaan
tiada sukar untuk dilaksanakan

mengalir air mataku melihat pengorbanan puteri Rasulullah Siti Fatimah
akur dalam setiap perintah, taat dengan abuyanya
yang senantiasa berjuang
tiada memiliki harta dunia
layaknya dia sebagai wanita penghulu syurga

ketika aku marah, ingin kuintip serpihan sabar dari catatan hidup siti Sarah....

tabah jiwaku, setabah umi nabi Ismail
mengendong bayinya yang masih merah
mencari air penghilang dahaga
diterik padang pasir merah
ditinggalkan suami akur tanpa bantah
pengharapannya hanya pada Allah
itulah Wanita bernama Siti Hajar

mampukah aku menjadi wanita Sholehah ?
mati dalam keunggulan iman
bersinar harum tersebar
bagai wanginya pusara masyitoh......

BAIT UNTUK SAHABAT


Ku titipkan bait-bait ini untukmu sahabat... (barakallahu laka wa baraka alayka wajamaah baikuma fi khair…. 8 Agustus 2008)


Hari itu datang lagi,
Bahtera kasih siap terbina,
Menjadi bumbung tiga sahabat berjanji,
Bersatu demi janjiNya,
Berpisah demi kasihNya,
Hari itu datang lagi,
Bahtera kasih terus berlayar,
Samudera itu saksi ukhuwwah terus mekar,
Teguh menghadapi badai dengan tegar,
Hari itu datang lagi,
Bahtera kasih terus sepi,
Ada hati yang tergores,
Ada cinta yang tergilis,
Ada janji yang teriris,
Tanpa sadar,
Hari itu datang lagi,
Hati yang terluka kembali bertaut,
Janji yang terlerai
Kembali termetrai,
Namun,
ketika hari itu datang di saat ini,
Ia tidak seperti yang di ingini,
Penyatuan ini menuntut Pengorbanan,
Kasih ini terpaksa disimpan,
Agar ia tidak merobekkan sebuah perjalanan,
Kerana ia milik Allah,
Akarnya Aqidah pada Allah,
Bumbungnya Qalam dari Allah,
Tiangnya addeen Allah bersendi cinta Allah..
Di hari ini,
Madrasah itu kan kembali kita susuri,
Menjadi sirah kehidupan milik kita sendiri,
Menjadi sandaran kepada memori ini,
Karena saat ini pasti tidakkan kembali lagi..
Sahabat berbahagialah kalian...
Kita tak kan terpisah Karena kita punya memori ini,
Tugu cinta insani demi ridha Illahi Rabbi…..

TAK SEKEDAR CINTA


Tak sekedar dengan cinta kita menjalani pernik pernik kehidupan rumah tangga. kita membutuhkan penyokong lain, yaitu iman dan ketakwaan. Cinta akan memberikan warna lebih indah terhadap kehidupan keluarga, sementara uman dan ketakwaan meneguhkannya hingga kokoh. keimanan dan ketakwaan yang dimiliki oleh para kekasih akan melahirkan sikap tanggung jawab.
Tanggung jawab akan memerankan tugas utamanya ketika sepasang kekasih berada dalam tarik ulur yang kuat antar cinta dan benci. saat itulah para kekasih membutuhkan mata air iman.keimanan mematangkan mentalitas seseorang. ia tidak memandang bahwa pernikahan sekedar urusan cinta dan benci. lebih dari sekedar itu, ia memiliki kesadaran bahwa ada tanggung jawab yang harus ditegakkan. kesadaran ini tidak berarti bahwa kehidupan pernikahan didayung secara mekanik. itulah sebabnya, antara cinta dan iman harus berjalan saling berkelindan.
Dalam persoalan inilah kita dapat memahami jawab Al-Hasan Al-Bashri , ketika ia ditanya oleh seseorang :" ada dua orang yang melamar putriku, siapa yang harus aku terima ?"
"Terimalah yang paling baik agamanya, karena jika ia cinta kepada istrinya, pasti ia akan merawat dan menghormatinya; sedangkan jika ia benci kepada istrinya, ia tidak akan menganiayanya."
Begitulah iman dan takwa melahirkan tanggung jawab. keimanan menjadi benteng paling kokoh agar kebencian terhadap istri, karena sebab tertentu, berubah menjadi kerja pengembangan. kerja pengembangan akan mengurangi dorongan untuk berharap diluar kesanggupan istri, yang jika tidak terkendali akan menyisakan kekecewaan berkepanjangan.
Selain kerja pengembangan, sesungguhnya iman dan takwa akan membentengi diri kita dengan kesabaran. kesabaran adalah daya tahan kita untuk mengokohkan cinta dari gempuran gelombang kehidupan dan ketidakterimaan kita kepadanya." Bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena boleh jadi kamu tidak senang terhadap mereka, padahal Allah menjadikan dibalik itu kebajikan yang banyak." (QS. 4;19) begitupula ketika kita memahami firman Allah ta'ala :" Mungkin saja engkau membenci sesuatu padahal ia lebih baik bagimu." (QS. 2 ;216)
hmmm...... jadi teringat dengan satu kisah. Imam Ibnu Jauzy dalam bukunya Shaidul Khathir pernah menceritakan kisah Abu Utsman an-Naisaburi yang ditanya oleh seseorang, pertanyaan menggelitik tentang harapan Abu Utsman :" Apa yang paling anda harapkan dari amal anda ? " Abu Utsman terdiam beberapa saat. lalau ia mulai bertutur.
"Pada saat aku masih muda, keluargaku berusaha menikahkanku. Akan tetapi aku tidak bersedia. suatu saat ada seorang wanita yang datang kepadaku dan berkata :" Wahai Abu Utsman, sungguh aku sangat mencintaimu. Sudilah kiranya engkau menikahiku." wanita itu menghadirkan ayahnya yang sangat miskin. Akupun dinikahkan dengan wanita itu. Nah, ketika aku berkumpul dengannya dalam satu kamar, ternyata ia pincang dan sangat buruk."
"karena kecintaannya kepadaku," Kata Abu Utsman melanjutkan, " Ia melarangku keluar rumah. Aku terpaksa duduk didalam rumah untuk menjaga hatinya. Aku sama sekali tidak menampakkan kemarahan kepadanya, padahal aku seperti diatas bara. sungguh. Demikianlah kejadian itu berlangsung selama lima belas tahun hingga ia meninggal."
Begitulah ketika takwa menghiasi kehidupan keluarga. kebencian yang membara terpinggirkan oleh sabar dan tanggung jawab terhadap janji. Bahasa Takwa itu terpancar dari ungkapan Abu Utsman," tidak ada amal yang kuharapkan, kecuali menjaga hatinya agar tidak terluka." ......
Sabar dan tanggung jawab yang melekat dalam diri karena takwa, membersamai cinta ketika kita menyemai kebersamaan bersama kekasih. inilah yang menjadi pertimbangan Umar bin Khathab ketika salah seorang laki laki datang kepadanya. Ia datang, dengan keluhan tentang istrinya. Lelaki itu mengatakan bahwa cintanya kepada istrinya telah memudar. oleh karena itu, ia bermaksud menceraikannya.
"Sungguh jelek niatmu." kata Umar. " Apakah semua rumah tangga (hanya dapat) terbina dengan cinta ? dimana takwamu dan janjimu kepada Allah ? dimana rasa malumu kepada-Nya ? bukankah kamu sebagai sepasang suami-istri, telah saling bercampur (menyampaikan rahasia) dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat ?"
menjaga ketakwaan dalam diri ternyata menjadi investasi untuk mempertahankan cinta, merawat an menumbuhkannya. Taman ketakwaan harus senantiasa dihidupkan dalam sanubari keluarga. Langkah paling umum yang biasa dilakukan adalah dengan menggiatkan beribadah kepada Allah ta'ala.
Keluarga dengan taman ketakwaan kering, biasanya terlalu rapuh untuk menghadapi permasalahan hidup. Sekecil apapun ia, jika ia dihadapi tanpa perisai takwa, permasalahan itu seakan sebagai karang yang teramat besar dan kokoh. kebencian, kemarahan, emosi yang meledak, kecurigaan yang berlebihan, dan karakter karakter lain akan cepat mendominasi kita, jika takwa tidak melekat dalam diri. Ketika karakter - karakter itu lebih dominan daripada iman, kondisi itu menjadi pertanda dini keretakan keluarga.

(Subhanallah.... membaca sedikit dari kisah Abu Utsman tersebut.... menggetarkan hati ini. bisakah kita seperti beliau ? wahai para suami... bisakah kalian seperti itu ? disaat kalian melihat kekurangan istri kalian, kalian sabar dan ridha terhadap kekurangan itu ? membantunya untuk melihat sisi lebih seorang istri yang dapat membuat bangga suami ? bukan malah menghinanya atau bahkan meninggalkannya karena kekurangannya...... juga para istri bisakah kita bersikap sabar dalam menghadapi kekurangan suami.... ? mendukung jihadnya ketika keletihan itu mendera... menyemangatinya ketika merasa diri lemah dan tak berharga..... wahai mujahid dan mujahidah Allah.... jadikanlah sabar dan ikhlas , iman dan takwa sebagai senjata utama kita menghadapi segala kekurangan dan kelebihan pasangan kita menuju pada ridha Allah)... insya Allah.....

Kata - kata Umar seakan menggema kembali . " APAKAH SEMUA RUMAH TANGGA (HANYA DAPAT) TERBINA DENGAN CINTA ? DIMANA TAKWAMU DAN JANJIMU KEPADA ALLAH ?"

hmmmm..... ya kita emank harus segera berbenah.............