Senin, September 22, 2008

when we have to choice


Alkisah seorang raja yg kaya raya & sangat baik. Ia mempunyai banyak sekali emas & kuningan. Karena terlalu banyak sehingga antara emas & kuningan tercampur menjadi satu.

Suatu hari raja yg baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya. Dia membuka gudangnya lalu mempersilahkan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka. Karena antara emas & kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali dibedakan mana yg emas & mana yg kuningan, lalu mana yg emasnya 24 karat & mana yg emasnya hanya 1 karat. Namun karena ada peraturan dari Sang Raja, yaitu bila mereka sudah MEMILIH & MENGAMBIL SATU dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi. Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yg mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yg mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja di kebun raja & merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja AKAN MENAMBAH & MEMBERIKAN KADAR KARAT itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat dan satu persatu dari mereka dengan
berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu. Waktu yg diberikan kepada mereka semua ialah SATU SETENGAH HARI, dengan perhitungan SETENGAH HARI UTK MEMILIH, SETENGAH HARI UTK MERENUNGKAN & SETENGAH HARI LAGI UTK MEMUTUSKAN.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tsb. Karena tidak jarang terjadi perebutan emas yg sama diantara mereka. Selama proses
pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kpd salah seorang rakyatnya, "Apa yg kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu di sini?" Jawab orang itu: "Tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu." Lalu tanya prajurit itu lagi: "Seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya? Sedangkan waktumu sangat terbatas?" Jawab orang itu lagi: Tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yg ada ditanganku begitu waktuku habis." Lalu prajurit itu berkeliling & ia menjumpai seorang yg tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya. Bertanyalah prajurit itu kepadanya, "Hai orang kaya apa yg kau cari di sini.Bukankah engkau sudah lebih dari cukup?" Jawab orang kaya itu, "Bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini tentu saja itu berarti menambah keuntunganku. " Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak olehnya seseorang yg sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya. Lalu dihampirinya orang itu,
"Mengapa engkau diam di sini? Tidakkah engkau memilih emas-emas itu? Atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?'

Mendengar perkataan prajurit itu,orang ini hanya diam saja. Maka prajurit bertanya lagi,"Atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yg lain?"
Orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran. Lalu ia lebih mendekat lagi, "Tidakkah engkau mendengar pertanyaanku? "
Sambil menatap prajurit, orang itu menjawab: "Tuan,saya ini orang miskin. Saya tidak pernah tahu mana yg emas & mana yg kuningan. Tetapi HATI SAYA MEMILIH EMAS INI, saya pun tidak tahu berapa kadar emas ini. Atau jika ternyata emas ini hanya kuningan pun saya juga tidak tahu."
"Lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka atau kepadaku kalau engkau tidak tahu." Tanya prajurit itu lagi. "Tuan, emas & kuningan ini milik raja. Jadi menurut saya hanya raja yg tahu mana yg emas & mana yg kuningan, mana yg 1 karat & mana yg 24 karat. Tetapi satu hal yg saya percaya, janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas, itu yg lebih penting." Jawabnya lugu. Prajurit ini semakin penasaran, "Mengapa bisa begitu?" "Bagi saya berapa pun kadar emas ini cukup buat saya. Karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membeli emas Tuan." Prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya, "Lagipula Tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yg sudah saya ambil."

"Tidakkah engkau mengambil emas-emas yg lain & menukarnya sekarang selagi masih ada waktu?" Tanya prajurit lagi. "Saya SUDAH MENGGUNAKAN WAKTU ITU, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan. Jika saya GANTIKAN EMAS INI DENGAN YANG LAIN, BELUM TENTU SAYA MENDAPAT YG LEBIH BAIK DARI PUNYA SAYA INI. Saya memutuskan untuk mengabdi pada raja & merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yg murni."

Tak lama lagi lonceng istana berbunyi, tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar & berdiri ditempat yg tinggi sambil berkata,"Wahai rakyatku yg kukasihi. Semua emas yg kau genggam itu adalah hadiah yg telah kuberikan. Sesuai dengan perjanjian, tidak seorang pun diperbolehkan menukar atau pun menyia-nyiakan hadiah itu. Jika didapati hal di atas maka orang itu akan MENDAPAT HUKUMAN karena ia tidak menghargai raja."
Kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya. Lalu sekali lagi di hadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal, "Dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu. Hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan. Dan hanya akulah yg dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yg memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yg kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu. Tetapi sayang sekali, hanya 1 orang yg datang kepadaku untuk menanyakannya. " Demikianlah raja yg baik hati & bijaksana itu mengajar rakyatnya. Dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

(Dikutip dari: "When We Have to Choice")

Saudariku dari cerita diatas semoga kita dapat merefleksi diri dalam mencari pasangan hidup :)


Renungan :
BAGI YANG SEDANG MENCARI PASANGAN
(setengah hari untuk memilih)
MEMILIH memang boleh, tapi MANUSIA TIDAK ADA YG SEMPURNA, jangan lupa emas-emas itu milik sang raja jadi hanya dia yang
tahu menahu masalah itu. Artinya setiap manusia milik Allah, jadi berdoalah untuk berkomunikasi denganNYA tentang pasangan anda.

BAGI YANG TELAH MEMPEROLEH PASANGAN

(setengah hari untuk merenungkan)

Mungkin pertama kali kita mengenal, si dia nampak emas 24 karat. Ternyata setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat. Diluar, memang KITA DIHADAPKAN DENGAN BANYAK PILIHAN, sama dengan rakyat yang memilih emas tadi. Akan tetapi pada saat KITA SUDAH MENDAPATKANNYA BELUM TENTU WAKTU KITA MELEPASKANNYA KITA MENDAPAT YG LEBIH BAIK. Jadi jika dalam tahap ini kita merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai secara objective siapa dia (karena itu KETERBUKAAN & KOMUNIKASI sangat penting dalam menjalin hubungan) dan MENYELARASKAN HATI. kita bersamanya. Bersama pasangan kita. begitu kita tahu tentang HAL TERJELEK dalam dirinya sebelum kita menikah itu lebih baik. Dengan demikian kita tidak merasa shock setelah menikah. Tinggal BAGAIMANA KITA MENERIMANYA. kita mampu menerimanya atau tidak, kita mengusahakan perubahannya atau tidak. "CINTA SELALU BERJUANG" Jangan anggap tidak pernah ada masalah dalam jalan cinta kita. Justru jika dalam tahap ini kita tidak pernah mengalami masalah dengan pasangan kita (TIDAK PERNAH BERTENGKAR MUNGKIN) kita malah harus berhati-hati, karena ini adalah hubungan yg tidak sehat, berarti banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan kita. Yg terpenting adalah NIAT BAIK DIANTARA PASANGAN, sehingga dengan KOMITMEN & CINTA, SEGALA SESUATU SELALU ADA JALAN KELUARNYA. Meskipun dalam tahap ini kita masih punya waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya kita masih dapat berganti pilihan, akan tetapi PERTIMBANGKAN DENGAN BAIK hal ini.

BAGI YANG TELAH MENIKAH

(setengah hari untuk memutuskan)

Dalam tahap ini, siapa pun dia berarti kita telah mengambil keputusan untuk memilihnya. Jangan berpikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan kita. Jika ini terjadi berarti kita EGOIS, sama halnya dengan orang kaya di atas.
Dan dengan demikian kita TIDAK PERNAH PUAS DENGAN DIRI PASANGAN KITA maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan. kita tidak boleh merasa menyesal dengan pilihan kita sendiri. Jangan kuatir raja selalu memperhatikan rakyatnya dan menambah kadar karat pada emasnya. Jadi percayalah kalau Alla pasti akan memperhatikan kita dan DIA YANG PALING BERKUASA MENGUBAH SETIAP ORANG. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan kita harus menikah lalu bercerai, menikah lagi & bercerai lagi??
Ingatlah si dia adalah HADIAH, siapa pun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah pilihan kita. Ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu waktu untuk memutuskan, setelah itu kita tidak boleh menukar atau menyia-nyiakan emas kita . Jadi peliharalah pasangan kita sebagaimana HADIAH TERINDAH YANG TELAH ALLAH BERIKAN. Dan apa pun yang terjadi dengan pasangan kita komunikasikanlah dengan ALLAH KARENA DIA YANG MEMILIKI HATI SETIAP MANUSIA... KARENA DIA LAH YANG MENGENGGAM DAN MEMBOLAK BAIKKAN HATI TIAP HAMBA-NYA.

Kamis, September 18, 2008

alhamdulillah dapat kado walau lum milad....

bismillahirrahmanirrahim....

mau senyum... tapi ga bisa.... mau ketawa ntar dikirain gokil.. trus gimana dunk.... hanya diam sambil berpikir ... ada apa yaaaa.... ???
kerjaan di meja bertumpuk lum kelar-kelar karena tergoda chatting... (hihihi)... lum lagi hitungan biaya telpon, listrik dan pdam kost masih menunggu giliran untuk digarap... subhanallah mana sebentar lagi mo mudik ..... banyak pesanan dari kakak kakak dan ponakan ponakan dipontianak. ada minta beliin kerudung lah, minta beliin jaket kulit lah, eh si abang malah minta beliin baju kaos kopasus karena di pontianak harganya mahal.... halah halah.... anya anya wae.... padahal kan diriku ga tau tempat jual baju kaos kopasus itu... ntar nyasar dunk :( udah ah daripada lieur...... ngecek blog dulu ahhh.... ups.. subhanallah ada pesan masuk yang mengatakan yaya dapat award... waduh jadi deg degan gene.. award apa ya... ?????
asa ga pernah ikut lomba deh.... hups... buka ahhhhh...................
genjreeeennnggg...... subhanallah.. ternyata yaya mendapatkan tag ramadhan dari adikku iam....
mau tau tag nya gemana .... ??? nih yaya kasih liat.... baguskan... hmmm...


trus belum cukup sampai disitu lo.. ternyata yaya dikasih award juga ... subhanallah... syukron ya adikku iam yang telah memberikan award pertama untuk blog ini. pengen nangis deh... tapi ga enak.. ntar dikirain lagi sedih.. hihihihi..... pengen ngucapin salam salam dan ucapan terimakasih tapi kan udah tadi diblognya iam... hmmm.. trus ngapain dunk... ?? (lagi berpikir...)
kalau kasih puisi boleh ga yaaaa.... hmm tapi lagi malas nulis puisi... trus apa dunk.... tau deh kok sekarang lagi malas nulis nulis ya... ya udah langsung aja ya kita lihat award yang yaya dapatin....


gimana.. gimana..... dah liatkan award yang yaya dapatkan hari ini. nah sebagai ungkapan terimakasih dan rasa bahagia ini, yaya mo bagi award ini buat teman2 yang selama ini selalu mengisi disudut rindu blog ini...(emank disuruh bagi bagi kok.. hihihihi ) pada mau gaaaaaaaaaa.... hayu ngacunnnggg..................

hmmm... yaya mo bagi bagi buat :
1. akhi zain (syukron atas inspirasi dan semangatnya)
2. romadona (ditunggu chocholatenya... hihihi.. hmmm.. jangan lupa diambil ya hadiahnya)
3. mbak yanthi (mau dunk dibagi boneka momonya....)
4. meirissa (hadiah buatmu ya ukhti .... save yaaa.... gretongan kokkk....)

dah ah... itu aja dulu yaaa... ntar kalau ada yang mampir lagi .,... yaya kirimin. oke.. oke.

eittt.. sebelum kabur mo ingetin lagi buat nama2 diatas... segera ambil ya hadiahnya.... sebelum batas waktu kadaluarsa and bebas roaming loooo...... bubyeeee.........

Senin, September 15, 2008

Nilai Akhlaq Muslimah

Khalifah Umar bin Khattab mempunyai kebiasaan berkeliling kota Madinah, melihat langsung keadaan rakyatnya. Sebagai Amirul Mukminin, beliau tidak bisa begitu saja mempercayai laporan yang datang sebelum mengetahui sendiri kondisi umat islam yang ia pimpin. Suatu malam, khalifah umar bin khattab dengan pembantunya, Aslam, berkeliling kota Madinah. Ketika merasa lelah mereka bersandar pada dinding sebuah rumah. Saat itu keadaan sangat gelap, demikian juga di dalam rumah tersebut. Tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan tua menyuruh putrinya, “ Hai putriku, ambillah susu itu dan lekas campur dengan air.

“Apakah Ibu belum mengetahui pengumuman Amirul Mukminin pagi ini?” terdengar suara seorang gadis muda menjawab. “Pengumuman apa?” kata ibunya. “Amirul mukminin mengumumkan untuk jangan lagi mencampur susu dengan air.” Gadis itu menjelaskan. “Ah anakkku..bukankah sekarang kita berada jauh dari pengamatan beliau. Cepat ambil susu itu dan campurkan dengan air.” sahut sang ibu mendesak. “ Wahai ibunda…tidak pantas bagiku berbuat demikian. Patuh ketika berada dihadapannya namun melanggar saat dirumah sendiri. Bukankah Allah selalu melihat kita?”jawab gadis itu bertahan.

Mendengar dialog ini, Khalifah Umar segera menandai rumah itu dan meminta Aslam menyelidiki gadis itu, apakah sudah menikah atau belum, dan bagaimana ketaatannya kepada agama.Ternyata di rumah itu hanya ada dua orang, si Ibu dan anak gadisnya. Gadis itu memang gadis shalihah dan berakhlaq mulia. Setelah mendengar laporan Aslam, Khalifah Umar mengumpulkan putra-putranya dan menceritakan pengalamannya dan berkata, “Adakah di antara kalian ada yang ingin beristri? Seandainya ayah kalian masih berhasrat menikah lagi pasti gadis itu aku ambil sendiri.” Dan ternyata diantara putra Umar yang belum menikah adalah Ashim. Dialah yang mencalonkan diri dan meminta untuk dinikahkan dengan gadis tersebut. Pernikahan pun berlangsung setelah Umar mengirim utusan untuk meminang.

Dari pernikahan itulah melalui rahim seorang ibu yang berakhlaq mulia lahirlah seorang keturunan agung yang kelak menjadi Khalifah Bani Umayyah dan terkenal dengan ketawadhuannya, Umar bin Abdul Aziz.

Keunggulan Akhlaq Islam Islam membentuk manusia agar berbudi luhur, berjiwa kuat dan berbadan sehat. Untuk mencapai itu, Islam memiliki pengajaran yang mulia dan utama bagi setiap muslim dan muslimah. Pengajaran itu adalah akhlaq Islami yang tidak bisa ditandingi oleh ajaran moralitas dari agama atau ajaran manapun di muka bumi.

Rasulullah SAW menegaskan bahwa risalahnya ditujukan untuk menegakkan kemuliaan akhlaq. Beliau bersabda : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq.”(HR. bukhari).

Pribadi Rasulullah SAW sangat mengagumkan. Adanya kesesuaian antara kata-kata dan sikap, mencerminkan hati yang luhur dan mulia. Pribadi ini telah diakui oleh semua manusia di dunia baik oleh kaum muslimin sendiri maupun orang-orang kafir yang menjadi musuh beliau. Kepribadian beliau menjadi contoh kepribadian yang mulia,

Sungguh tepat firman Allah SWT yang berbunyi : “ Nun. Demi pena dan apa yang mereka tulis. Dengan ni’mat dari Rabbmu, kamu sekalian bukan orang gila. Dan sesungguhnya bagimu (Muhammad) ada pahala yang tiada putus-putusnya. Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlaq mulia.” (Q.S. Al-Qolam:1-4).

Dalam ayat itu Allah SWT menjamin kemuliaan akhlaq RasulNya. Pribadi rasulullah itulah yang kemudian menjadi rujukan utama akhlaq islam. Hal ini ditegaskan Allah dalam firmannya : “ Sesungguhnya telah ada dalam diri rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Al-Azhab;21)

Akhlaq Islami tidak sama dengan sopan santun atau etika. Akhlaq berasal dari kata ‘Kholaqo’ yang artinya menciptakan. Dari kata ini di bentuk kata ‘Khalq’ (ciptaan) dan Khuluq (perbuatan). Allah adalah Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta) sedangkan manusia adalah makhluk (yang diciptakan)-Nya.
Arti dasar akhlaq adalah perbuatan makhluk yang dikehendaki (diridhoi) oleh Khaliq.” Jadi akhlaq Islam didasarkan pada syariat Allah didalam kitab suciNya, Alqur’an. Imam Al-Ghozali berpendapat bahwa akhlaq adalah perbuatan seseorang yang dilakukan tanpa pikir-pikir lagi, yaitu sesuatu yang telah menjadi kebiasaan pada dirinya.

Misalnya seorang yang terbiasanya memakai sepatu dengan kaki kanan lebih dahulu. Makan memakai tangan kanan. Mendahului semua aktifitas dengan bismillah. Keluar rumah atau bertemu non muhrim, selalu menutup aurat sesuai aturan Al-Qur’an dan mengucapkan salam. Menjaga makanan dan minuman dari yang mengharamkan. Menjaga lingkungan dari najis (kebersihan), Selalu berkata jujur dan menjaga lisannya. Semua perbuatan yang yang tidak dibuat-buat atau tidak terpaksa ini di sebut juga akhlakul Karimah (perbuatan yang baik).

Muslimah yang baik senantiasa memperbaharui akhlaknya. Membuang perilaku buruk dan menghiasi diri dengan perbuatan mulia. Ada satu riwayat tentang pentingnya akhlaq mulia ini, : “Ya Rasulullah, Fulanah dikenal rajin shalat, puasa dan sering bersedekah, tetapi ia suka menyakiti tetangganya dengan perkataannya.” Nabi SAW bersabda,”Ia masuk neraka.”.Kemudian orang tersebut bertanya lagi, “Ya Rasulullah, bahwa si Fulanah terkenal dengan sedikit shalat dan puasanya dan ia bersedekah sedikit dengan makanannya. Namun ia tidak suka menyakiti tetangganya. Nabi bersabda, “ Ia masuk Syurga”.

Islam tidak melakukan paksaan dalam memperkenalkan ma’na kebaikan. Islam senantiasa berprasangka baik akan fitrah manusia, karena Allah menjadikan fitrah manusia itu cenderung kepada kebaikan dan senantiasa senang akan hal kebaikan dan kebajikan. Namun hendaknya manusia tidak boleh berlaku semaunya, Fitrah saja tidak cukup, karena manusia penuh dengan cobaan yang bisa merobah fitrahnya tersebut. Maka Allah menurunkan pedoman hidup sebagai pembimbing jalan hidup manusia. Pedoman itu adalah Al-Qur’an. Maka seorang muslim haruslah selalu mengaca pada Al-Qur’an. Bagaimana ia berpakaian, tengoklah Al-Qur’an, bagaimana ia berkeluarga, tengoklah Al-Qur’an, bagaimana ia bermasyarakat, bertetangga, berbisnis, mendidik anak, semua tengoklah Al-Qur’an yang kemudian akan diuraikan lebih detail pada sunnah rasulullah SAW.

Al-Qur’an akan membentuk pribadi yang dikehendaki oleh Allah, pencipta kita. Sebagaimana Aisyah r.a berkata, ketika ada yang bertanya, seperti apakah akhlaq Rasulullah ? maka ia menjawab,” Adalah akhlaq rasulullah itu Al-Qur’an.” Mereka yang mengikuti Al-qur’an dan sunnah akan memperoleh ganjaran pahala dan nikmat Allah atas kemuliaan akhlaqnya. Bahkan juga penghormatan dari sesama manusia atas kemuliaan akhlaqnya.Sedangkan mereka yang enggan melaksanakan isi Kitabullah atau enggan mentaati rasulullah, akan mendapat siksa sebagai pelanggaran atas ketentuan akhlaq yang ditentukan Allah. Juga ia pun akan di hina oleh sesama manusia karena keburukan akhlaqnya.

Untuk itu saudariku ....... marilah kita terus memperbaiki akhlaq kita, menerapkannya pada keluarga kita, dan anggota masyarakat disekitar kita, yang saat ini sedang mengalami krisis akhlaq, bagaimana caranya? Ajaklah mereka untuk kembali ke Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah. Insya Allah

Kewajiban Muslimah terhadap dirinya


Bismillahirrahmanirrahim......

Ukhti semua pantas bersyukur karena Allah SWT telah menganugrahi kesempurnaan fisik, akal pikiran nikmat berpikir dan hati yang beriman. Segenap nikmat ini tentunya diberikan Allah SWT pada kita semata hanya untuk digunakan beribadah kepada Allah SWT.

Agar mendapat ridho Allah, maka segenap nikmat yang dimiliki tidak boleh ditelantarkan. Sebaliknya harus dijaga, dipelihara, dikembangkan demi pengbdian kita kepada Allah SWT.

Karenanya, seorang muslimah harus paham apa kewajiban terhadap nikmat-nikmat diri yang dimiliki. Kewajiban yang mesti dipahami tersebut terbagi atas :

1. Kewajiban muslimah terhadap tubuhnya.

Banyak muslimah yang tampaknya kurang peduli dengan keadaan fisiknya, karena menganggap bahwa itu tidak penting., karena yang lebih penting adalah penunaian amanah-amanah dengan sukses. Kurang peduli terhadap fisik bisa berupa tidak menjaga asupan makanan yang sehat dan bergizi, sehingga seringkali tubuh mudah sakit-sakitan, kemudian tidak pula diobati dengan tuntas sampai menjadi penyakit yang parah. Kekurang pedulian yang lain adalah kebersihan tubuh. Kebersihan disini bisa pakaian, rumah/kamar pribadi, kebiasaan sehari-hari, dll. Termasuk kurang peduli pula pada penampilan, misalnya memakai pakaian yang berwarna mencolok atau tidak serasi, memakai pakaian tidak sesuai event, jilbab tidak rapih,dll.

Namun banyak pula muslimah yang memperlakukan tubuhnya secara berlebihan, hingga cenderung boros, baik untuk pakaian, perawatan tubuh, aksesoris, dsb. Sehingga pakaian muslimah yang digunakan tidak seusai lagi syar’i (penutup auratnya dgn tidak tipis/menerawang/ketat, berwarna mencolok mata).

Seorang muslimah yang mensyukuri nikmat tubuhnya, tentunya akan senantiasa bersikap proporsional dalam menjaga fisiknya. Menjaga makanan dan minuman dengan memilih yang halal, bersih, bergizi. Berolah raga teratur. Tidur yang cukup dan berkualitas (bukan kuantitas).

Menjaga kebersihan diri (kebersihan kulit/wajah/rambut, bau aroma tubuh) dan lingkungan (kamar tidur, toilet misalnya). Kesehatan wanita sejak dini/muda akan sangat berpengaruh bagi kehidupannya kelak, sesuai kodratinya. Misalnya untuk kesehatan reproduksinya, kesehatan organ seksualnya, kekuatan tubuhnya untuk hamil, menyusui, mengurus rumah tangga, dan aktif di masyarakat. Dalam berpakaian pun senantiasa sesuai dgn syari’at, rapih, bersih, sehingga menciptakan image yang baik dimasyarakat, bagaimana seharusnya sosok wanita muslim. Perhatian-perhatian ini sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda ketika sahabat Abdullah bin Amr bin Ash berpuasa disiang dan malam hari, “ Janganlah lakukan, karena sesungguhnya matamu memiliki hak yang harus engkau tunaikan, badanmu memiliki hak yang harus kau tunaikan, keluargamu memiliki hak yang harus kau tunaikan, maka puasa dan berbukalah, shalat dan tidurlah..(HR.Muslim).

2. Kewajiban muslimah terhadap akalnya.

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna dalam proses penciptaannya.
Allah berfirman,”Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Q.S. At-Tiin,95:4)

Keistimewaan manusia adalah dengan dianugrahinya kemampuan akal dengan segala kapasitasnya. Sejak kehamilan di minggu ke-3 otak manusia akan terus berkembang secara pesat dan cepat dengan kemampuan yang menakjubkan. Kelebihan otak manusia yg diberikan Allah SWT ini adalah dengan berfungsinya akal. Inilah yang membedakannya dgn binatang.

Muslimah potensi yang tidak kalah dibandingkan dengan laki-laki. Akal yg dikaruniakan Allah kepada manusia haruslah dijaga dengan baik dari hal-hal yang merusak akal baik dari segi fungsi dan kesehatannya. Menjaga kesehatan akal adalah dengan memilih makanan dan minuman yg menyehatkan bukan yang merusakan misalnya khamr/memabukkan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a Bahwa Nabi SAW bersabda,”Semua yang mengacaukan akal dan semua yang memabukkan adalah haram.” (HR. Abu Daud)

Dari segi penjagaan fungsi akal, adalah dengan mengisi akal dengan informasi yang bermanfaat. Ilmu dan informasi yang bermanfaat akan menjadikan makanan yang bergizi buat otak. Ilmu dan informasi itu berupa, pengetahuan keislaman. Syaikh Said Hawa menyebutkan beberapa ilmu islam yang harus diketahui setiap muslim meliputi 10 jenis yaitu :
- Ilmu ttg pengenalan Allah, rasul dan Islam itu sendiri.
- Ilmu ttg Al-qur’an baik kandungannya, sebab-sebabnya, cara membacanya.
- Ilmu ttg As-sunnah, baik kandungannya, sanadnya.
- Ilmu ttg Ushul Fiqh yaitu ilmu yang berbicara tetang kaidah2 dasar yang dipergunakan untuk memutuskan suatu dasar hukum dari dalil2 yg global.
- Ilmu ttg Aqidah, akhlak dan fiqih
- Ilmu ttg sirah nabawiyah dan tarikh umat islam (sejaah islam)
- Ilmu bahasa arab untuk mendalami materi Al-qur’an, hadits nabi, fiqih,dsb.
- Ilmu ttg system musuh dalam menghancurkan islam (deislamisasi). Terutama yang
berkaitan dengan ghozul fikr (perang pemikiran).
- Ilmu tentang islam kontemporer
- Ilmu ttg fiqh dakwah, yaitu aturan dan tata cara dalam menyampaikan islam/dakwah.

Dengan mengusai penuh salah satu ilmu diatas diharapkan akan lahir ulama-ulama muslimah yang akan membantu memecahkan masalah keumatan terutama masalah2 ttg wanita.

Kemudian pengetahuan lain yang diperlukan adalah ilmu umum dan wawasan kontemporer. Dari sekian banyak ilmu umum, ada fardhu kifayah bagi muslimah untuk menguasai salah satu dari bidang-bidang tersebut, mendalaminya sehingga bisa professional. Dengan tersedianya ahli-ahli muslimah di bidang umum, akan sangat membantu kesulitan umat. Terutama dalam mengatasi masalah kewanitaan. Misalnya bidang kesehatan, bidang advokasi/hukum, bidang psikoligi, teknik, tata busana, kecantikan, dll.

Dibidang kekinian pun muslimah dituntut untuk mengikuti perkembangan informasi dari berbagai dunia, ttg politik, nilai mata uang, seni dan budaya, olah raga,dll. Dengan wawasan yang luas akan sangat membantu muslimah dalam mengaktualisasikan dirinya di keluarga (dalam mendidik anak atau ngobrol ama suami nyambung..) atau dalam masyarakat.

Pengetahuan yang lain adalah keterampilan teknis. Tanpa ada ahli dibidang-bidang teknis, muslimah akan mengalami keuslitan teknis yang semestinya tidak perlu terjadi apabila ilmunya dimiliki. Seperti computer, internet, dan sarana informasi lain.

3. Kewajiban muslimah terhadap hatinya

Segala sesuatu yang bersifat materi saja tidak akan menjamin ketenangan dalam hati. Untuk itulah kewajiban inti ada pada pengisian hati agar semua proses kegiatan dapat berjalan baik. Untuk mengasah fungsi hati ada beberapa hal yg harus dilakukan, yaitu:

a. Dzikrullah (mengingat Allah atau menyebut Allah),
“Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.” ( Ar-Raad, 28)
Dzikir selain menentramkan hati juga mencerahkan pikiran, kecemerlangan akal dan hati karena senantiasa mengingat Allah SWT. Al-Hadits, “ Perumpaan orang yang berdzikir kepada tuhannya dengan orang yang tidak berzikir ibarat yang hidup dengan yang mati.” (HR. Bukhari)
b. Membaca Al-qur’an
c. Menjauhi maksiat

d. Menjauhi ketergantungan pada makhluk

e Memperbanyak ibadah.


(diambil dari materi keakhwatan - Cahyadi Takariawan)

Istri sebagai kekasih


jadilah istri yang mendukung suami All out
ketika suami menggusung misi kebenaran/dakwah


Allah swt berfirman: “Sebab itu maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada oleh karena Allahtelah memelihara mereka” (al Quran, surat an Nisa:34)

Wanita shalihah adalah sebaik-baiknya perhiasan bagi seorang suami dalam kehidupan di dunia.
Setelah ketaqwaan, tidak ada kebaikan yang lebih besar yang dikaruniakan Allah kepada seorang hamba mukmin, kecuali istri yang shalihah.

Mereka jika dipandang menarik hati. Senantiasa menjaga kehormatan dirinya dan suaminya. Tutur katanya lembut menawan penuh ketaatan karena Allah semata. Penuh kesabaran menghadapi ujian kehidupan. Mereka pelipur lara dikala duka. Kawan menyenangkan dalam keceriaan. Ketajaman jiwanya dapat merasakan kapan suami mereka berbahagia dan kapan dalam keadaan gundah gulana. Menjadi penyemangat selalu dalam menjunjung kebenaran.

Berbahagialah seorang suami yang mendapatkan istri shalihah. Ia adalah kekasih sejati. Akan sempurna kebahagiaan ini jika perannya sebagai suami, semakin mengokohkan peran istri sebagai kekasih sejati


Siapakah istri yang menjadi kekasih sejati?


Kekasih sejati itu ada pada ketaatannya kepada Allah dan sikapnya memelihara cinta kepada suami baik ketika berdekatan ataupun ketika berjauhan. Ini adalah cinta murni yang tak berkurang karena ruang memisahkan dan tak surut seiring berjalannya waktu.Cinta sejati hanya tumbuh jika disemai di atas ladang subur kecintaan kepada Allah ar Rahman.
Cinta yang tumbuh di atas iman.

Dua orang yang saling mencinta karena Allah semata akan mendapatkan kelezatan iman. Pastilah ketentuan ini berlaku bagi pasangan suami-istri.(ada hadits yang menyatakan kelezatan iman akan diperoleh dengan 3 kondisi/syarat ... salah satunya mencintai saudaranya dengan landasan cinta kepada Allah saja)


Seorang suami memiliki peran penting dalam membantu menumbuhkan peran istri sebagai kekasih. Ia pun mesti menjadi kekasih sejati. Senantiasa memelihara hatinya untuk mencinta karena Allah semata. Secara kejiwaan, ia mesti memelihara sikap lembut dan kasih sayang.


Senyum adalah shadaqah, maka istrinya menjadi orang yang paling berhak memperoleh senyum termanis yang ia miliki.

Membantu orang lain adalah perbuatan mulia, maka istri adalah orang yang paling patut mendapatkan uluran tangannya.


Mendengarkan orang lain adalah sikap komunikatif terpuji, maka mendengarkan cerita suka dan gundah istri adalah realisasi kebaikan terindah dalam akhlak muslim.

Sebaik-baik muslim adalah yang paling baik perilakunya kepada istri mereka.
(kalimat terakhir didasarkan pada hadits, "khairukum, khairukum linisaa-ikum"

Berpenampilan menarik adalah bagian dari shadaqah seorang muslim buat saudaranya yang lain, maka berpenampilan menarik dihadapan istri adalah bagian dari shadaqah yang diutamakan.


Telitilah, pakaian seperti apa dan warna apa yang paling disukainya. Sebaliknya sampaikanlah penampilan mana yang paling disukai padanya.


Memberikan fasilitas baginya untuk merawat tubuhnya adalah bagian dari nafkah yang patut diberikan suami.


Ketajaman sensitifitas membaca suasana jiwa amat diperlukan dalam interaksi suami-istri.
Begitu kenalnya Rasul saw akan suasana jiwa istrinya, Aisyah, hingga beliau mengetahui kapan istrinya ini senang dan kapan marah, hanya dengan pilihan kata yang disebut sang istri. “Jika kau senang kau pasti berkata ‘tidak demi Rabb Muhammad’, tapi jika kau marah kau berkata ‘tidak demi Rabbnya Ibrahim’ Aisyah hanya tersenyum dan menjawab,”Benar ya Rasulullah, aku hanya ingin menghindari menyebut namamu.”

”Dalam bertutur kata, panggilah istri dengan panggilan sayang yang disukainya.
Nyatakanlah cinta kepadanya di banyak kesempatan secara tulus dan jujur. Ini bagian dari sunnah dari Nabi saw. Diantara cara mengungkapkan cinta tanpa ucapan ‘aku cinta kamu’ adalah dengan pujian yang tulus.R

Rangkaian kalimat di bawah ini adalah contoh ungkapan verbal dalam memberitahu pasangan hidup kita akan kebaikannya. Beri tahukan keindahan yang patut disyukuri yang ada padanya. Ini akan meningkatkan rasa cinta kasih diantara suami-istri.


“Istriku tahukah, makin hari aku makin menemukan butir-butir mutiara kebaikan padamu. Ternyata kamu seorang yang lembut. Kamu mengerti kapan dan bagaimana cara mengingatkan aku saat semangat ini melemah.


Caramu mendengarkan luapan rasa senangku, sungguh membuat diriku berarti.""Aku tahu kamu begitu lelah memikul tugas di rumah dan di luar rumah. Namun kamu mengisahkan langkah-langkahmu menjalani segenap amanah da’wah ini dengan penuh suka cita. Istriku, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan yang melimpah.” hmmmmm


tentu ada seribu satu cara mengungkapkan rasa kasih dan sayang bagi para muslimah, surprise kecil di rumah bisa menjadi wasilah perekat cinta belilah bunga melati, hiaslah kamar denganya ... insya Allah suami akan merasakan pesan-pesan kasih sayang
.

hayo para suami ungkapkan rasa kasih sayang kalian pada istri dengan cara yang lembut.....



Melacak Karateristik Istri Sholehah dalam Al-quran (3)




3. Profil Sahabat (Mitra)

3.1. Pencari Kebenaran

Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan yang memajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat 1462. (QS. 58:1)

Sebab turunnya ayat ini adalah berhubungan dengan persoalan seorang wanita yang bernama Khaulah binti Tsa'labah yang telah didzihar oleh suaminya Aus bin Shamit, yaitu dengan mengatakan kepada isterinya: "Kamu bagiku sudah seperti punggung ibuku", dengan maksud dia tidak boleh lagi menggauli isterinya, sebagaimana ia tidak boleh menggauli ibunya. Menurut adat Jahiliyah kalimat seperti itu sudah sama dengan menthalak isteri. Maka Khaulah mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw menjawab bahwa dalam hal ini belum ada keputusan dari Allah. Dan pada riwayat yang lain, Rasulullah saw mengatakan: "Engkau telah diharamkan bersetubuh dengan dia". Lalu Khaulah berkata: "Suamiku belum menyebut kata-kata thalak". Kemudian Khaulah berulang-ulang mendesak Rasulullah saw agar menetapkan suatu keputusan dalam hal ini, sehingga kemudian turunlah ayat ini dan ayat-ayat berikutnya.

Seorang muslimah hendaklah terus bersemangat mencari dan menegakkan kebenaran sebagaimana ditunjukkan pada contoh sahabiyah Khaulah binti Tsalabah ini. Dengan demikian ia akan menjadi partner diskusi yang handal bagi suaminya.

3.2. Memiliki Kriteria Tepat tentang Pendamping Hidup

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya". (QS. 28:26)

Menilik ayat di atas, sepertinya karakter ini berlaku bagi mereka yang belum menikah. Ayat di atas mengungkapkan kalimat putri seorang yang sholih di negeri Madyan, negeri tempat Musa muda melarikan diri dari kejaran Firaun. Sebagian penafsir mengatakan orang sholih ini adalah Nabi Syu’aib as. Begitulah gambaran seorang gadis yang cerdas dan sholihah menginterpretasikan sifat baik seorang pemuda. Ia tempatkan gejolak curahan hatinya mencari pasangan hidup, sekaligus melindungi posisinya dari kemestiannya bekerja dengan saudara perempuannya, karena sang ayah telah lanjut usia. Sang ayah pun memahami rahasia yang disembunyikan anak gadisnya. Setelah berbincang dengan Musa, ia menawari Musa untuk bekerja di tempatnya, dan ia berjanji akan menikahkan Musa dengan putrinya (kisah ini ada pada rangkaian ayat di atas, sebelum dan sesudahnya)

Akan tetapi bagi para muslimah yang telah menikah pun kisah di atas mengungkap pelajaran berharga. Perhatikanlah, perempuan sholihah meletakkan parameter lahir dan batin secara seimbang dalam berinteraksi dengan pasangan hidupnya. Maka semestinya apresiasi seorang istri kepada pasangannya pun selalu seimbang diantara sisi fisik dan psikis. Dalam kehidupan berumah tangga ini dapat diterjemahkan dalam bentuk perhatian pada pola makanan, pola istirahat, olah raga dan juga pada pola pendidikan serta pola ibadah ritual yang senantiasa mewarnai kehidupan suami-istri. Semakin panjang usia pernikahan, semakin terasa kebutuhan untuk saling mengingatkan dalam menjaga kondisi prima fisik dan psikis.

3.3. Kesetaraan di Hadapan Allah

Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Rabb semesta alam". (QS. 27:44)

Ketika Ratu Balqis telah menyaksikan kerajaan besar yang Allah karuniakan kepada Nabi Sulaiman as dan mengetahui siapakah yang benar-benar harus disembah di muka bumi ini, sadarlah ia bahwa ternyata perbuatannya dan kaumnya (di antaranya menyembah matahari) adalah perbuatan yang zhalim. Akan tetapi perhatikanlah, Ratu Bilqis tidak pernah menyatakan ketundukan kepada Sulaiman. Yang ia ucapkan adalah bahwa ia bersama Sulaiman tunduk patuh, berserah diri kepada Allah swt.


Dari ayat ini kita mendapatkan taujih Rabbani (pengarahan Ilahi), bahwa kedudukan kaum perempuan dan kaum lelaki di hadapan Allah swt itu sama, yaitu sebagai hamba. Islam telah memuliakan kedudukan kaum perempuan. Untuk itu kaum muslimah hendaknya senantiasa menjaga kemuliaan ini dan bahu-membahu bersama para suami mereka dalam menegakkan kebenaran.

3.4. Berkontribusi Aktif dalam Kerja Sosial dan Da’wah

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min 1219, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta'atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. 33:35)

Yang dimaksud dengan "orang muslim" di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud "orang yang mu'min" di sini ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.

Maka Rabb mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain 259. (QS. 3:195)

Sebab turunnya dua ayat di atas terkait langsung dengan kehidupan para muslimah di masa kehidupan Nabi Muhammad saw. Ayat pada surat al Ahzab turun karena adanya ucapan Ummu ‘Imarah al-Anshari kepada Rasulullah saw,”Kami menyaksikan segala sesuatu (terkait ajaran Islam) hanya bagi lelaki dan kami tidak melihat kaum perempuan disebut-sebut.” (diriwayatkan at-Tirmidzi melalui Ikrimah). Atau melalui Ibnu ‘Abbas diriwayatkan bahwa para muslimah berkata kepada Nabi saw,”Ya Rasulullah, mengapa hanya disebutkan kaum beriman lelaki dan tidak disebutkan kaum beriman perempuan?” (diriwayatkan ath-Thabrani). Sedangkan pada riwayat lain dikabarkan bahwa para muslimah menanyakan mengapa hanya para istri Nabi yang disebutkan. Mereka berkata,”Kalaulah pada kami ada kebaikan, tentu kami disebutkan.” Maka Allah swt menurunkan ayat di atas. (diriwayatkan Ibnu Sa’ad dari Qatadah)

Adapun untuk ayat pada akhir surat Ali ‘Imran, diriwayatkan bahwa Ummu Salamah berkata,”Ya Rasulullah, aku tidak mendengar Allah menyebutkan kaum perempuan dalam peristiwa Hijrah sedikitpun.” Maka Allah swt menurunkan ayat tersebut. (diriwayatkan oleh Abdur Razaq, Said bin Manshur, at-Tirmidzi, al-Hakim, dan Ibnu Abi Hatim).

Setelah kita ketahui konteks sosial sebab turunnya, ayat-ayat di atas semakin meneguhkan adanya peran sosial dan da’wah yang penting dari kaum perempuan sejak masa pertama turunnya ajaran Islam. Ini berlaku bagi semua perempuan. Mereka tidak kalah dengan kaum lelaki dalam melakukan seluruh aktifitas kehidupan, mulai yang sifatnya ibadah ritual hingga aktifitas sosial dalam rangka memperbaiki kondisi masyarakat.

WaLlaahu a'lamu bish shawwab.

Maraji :
Istri - istri Nabi Saw, Aisyah Abdurahman
Wanita sholehah : ciri - ciri dan fungsinya , Abu Mohd Rosyid Ridho,
Peran ganda wanita modern, Ibnu Ahmad Dahri
Taman orang - orang yang jatuh cinta dan memendam rindu , Ibnul Qayyim
Kiat hidup bahagia dengan suami anda, Ibrahim bin Shalih al-Mahmud
konsep ibu teladan : Kajian pendidikan islam , Khairiyah Husain Thaha

Figur Wanita Syurda dan Neraka, Muhammad Qutb
Asbabun Nuzul, K.H.Q. Shaleh, H.A.A. Dahlan dkk



Melacak Karateristik Istri Sholehah dalam Al-quran (2)


Ketika Allah melukis sosok ibu diatas kanvas agung-Nya
Ia menjadikan telaga tenang penuh keindahan sebagai sketsa
Ia tambahkan gurat - gurat kesabaran mempertegas rupa
Ia percantik dengan sebait ketulusan pada sapuan yang membentuk senyuman
Ia jadikan kedamaian semesta sebagai buaian penuh ketulusan
Ia berikan rasa kasih seribu bidadari yang terpatri rapi dalam sanubari

Ketika Allah melukis sosok ibu diatas kanvas agung-Nya
Ia mencampurkan seribu warna keindahan yang pernah Ia ciptakan......

2. Profil Ibu

2.1. Memiliki Visi Pendidikan untuk Mengabdi kepada Allah

(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Rabbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu daripadaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Rabbku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk". (QS. 3:35-36)
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS. 46:15) Ayat-ayat di atas mengajarkan agar para Ibu muslimah menjadikan visi terbesar pendidikan anak untuk menjadikan mereka para hamba Allah yang senantiasa berkhidmat kepada Allah swt. Kesuksesan utama orang tua dalam pendidikan anak adalah manakala mereka menjadi orang-orang yang pandai bersyukur kepada Allah. Sikap syukur ini menyiratkan kebaikan-kebaikan mereka terhadap sesama manusia. Sebab syukur dalam makna yang luas berarti memanfaatkan segala kebaikan Allah swt untuk mentaatiNya. Artinya berbagai perbuatan kebajikan adalah perwujudan terima kasih kita kepada Allah. Dalam kerangka berpikir ini kita menemukan pentingnya pendidikan bagi anak, sebab pendidikan lah yang akan membuat seorang manusia memiliki karakter atau akhlak mulia. Untuk itu seorang Ibu dituntut melengkapi wawasan dan pengetahuannya untuk mendidik anak-anak. Diantara pengetahuan mendasar bagi anak-anak adalah: Dalam sisi keagamaan: tilawah Quran (serta pemahamannya pada hal-hal mendasar) dan sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya ra. Pengetahuan dasar keagamaan ini akan menjadi fondasi bagi kekokohan aqidah dan akhlak. Dalam sisi pengetahuan dan keterampilan umum: komunikasi-berbahasa (termasuk sastra), logika-matematika, pengetahuan sejarah dan musik-bernyanyi.

2.2. Memiliki Keyakinan Kuat terhadap Janji Allah


Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan jangan (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. (QS. 28:7)
Dalam menghadapi berbagai tantangan jaman, seorang Ibu mesti senantiasa optimis, bahwa Allah akan menolong mereka mendidik anak-anaknya menjadi manusia berguna di masa depan. Sikap teguh Ibunda Nabi Musa sebagaimana digambarkan pada surat al-Qashash menjadi teladan utama dalam bersikap yakin akan bantuan Allah swt ini. Ibu Musa ditakdirkan melahirkan anaknya dalam kondisi amat berat, yaitu ketika Firaun, penguasa yang amat zhalim saat itu, mengeluarkan perintah untuk membunuh anak laki-laki yang lahir dari kalangan Bani Israil, karena alasan ketakutan akan runtuhnya kerajaannya. Akan Allah swt memerikan keteguhan kepada Ibu Musa dan dengan dibantu oleh kakak perempuan Musa, Ibu Musa berhasil melalui masa-masa sulit tersebut untuk melindungi dan memelihara Musa. Kisah di atas menjadi pelajaran berharga bagi para ibu muslimah. Saat ini tantangan yang dihadapi dalam mendidik anak-anak amat besar. Kita dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mendidik anak-anak, mulai dari seleksi pendidikan yang berkualitas, tantangan finansial, tantangan lingkungan hingga tantangan pada diri kita sendiri. Untuk tantangan lingkungan, kita menyaksikan banyaknya “polusi” berita dan informasi tentang kekerasan atau tindakan a-susila baik dalam bentuk tulisan ataupun tayangan-tayangan audio visual. Dalam kondisi ini peran para Ibu amatlah besar untuk menjaga anak-anak agar tumbuh pada fitrah kesuciannya. Modal paling besar bagi para Ibu adalah kedekatan dengan Allah swt, memahami pengarahan (taujih) dan pengajaran dari Allah swt melalui al-Quran dan sunnah NabiNya. Untuk itu para Ibu hendaknya senantiasa mengadakan pengkajian yang mendalam terhadap dua sumber utama ajaran Islam ini Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui. (QS. 33:34)

2.3. Penuh Suka Cita dalam Mendidik

Dan berkatalah istri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfa'at kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedangkan mereka tiada menyadari. (QS. 28:9)
Sikap kasih sayang kepada anak-anak adalah fitrah yang Allah berikan kepada para Ibu untuk mendidik anak-anak mereka. Selama fitrah ini terjaga baik, seorang Ibu akan menjadikan perhatian pada anak sebagai perhatian terbesar dalam hidupnya. Kisah jatuh cintanya Asiyah istri Firaun kepada bayi Musa diabadikan al Quran untuk menggambarkan fitrah ini. Padahal Musa bukanlah anak kandungnya sendiri. Hendaknya sikap kasih sayang ini terus menyertai proses pendidikan anak. Satu tantangan yang dihadapi para Ibu masa kini adalah tarikan untuk berkarir dan mencari penghasilan yang besar. Tarikan ini terjadi karena struktur sosial-ekonomi-masyarakat yang “memaksa” sebagian ibu-ibu untuk bekerja mencari nafkah. Padahal di dalam ajaran Islam, kewajiban mencari nafkah ini ada pada pundak para bapak. Motivasi lain adalah karena adanya kelemahan pola hubungan suami-istri. Sebagian istri merasa khawatir dirinya direndahkan oleh suami apabila tidak memiliki penghasilan sendiri. Tentu saja kondisi ini pun tidak seharusnya terjadi dalam keluarga muslim, sebab ajaran Islam telah memerintahkan para suami untuk bersikap kasih sayang dan adil dalam memimpin rumah tangga. Yang patut diwaspadai adalah ketika kaum perempuan justru sangat menikmati karirnya, sehingga meletakkan masalah pendidikan dan kasih sayang kepada anak pada prioritas ke sekian dibandingkan karirnya. Bahkan misalnya pada sebagian kalangan perempuan ada pandangan bahwa memiliki anak itu akan mengganggu karir mereka.

bersambung......

Melacak Karateristik Istri Sholehah dalam Al-quran



Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. 30:21)


Ayat-ayat yang digunakan sebagian terkait langsung dengan posisi perempuan sebagai istri. Sebagian ayat lain tidak terkait langsung dengan posisi perempuan sebagai istri, akan tetapi bila kita telusuri lebih jauh, ayat-ayat ini berkaitan secara tidak langsung dengan posisi istri, semisal pengungkapan ayat-ayat terkait kisah Ratu Bilqis pada surat an-Naml atau ayat-ayat yang menggambarkan sifat para bidadari di surga. Insya Allah ayat-ayat ini akan diungkapkan dalam kerangka mengungkapkan karakter istri sholihah.


1. Profil Kekasih

1.1. Taat kepada Allah

Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Rabbnya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri-isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan. (QS. 66:5) Menurut Muhammad Qutb, secara khusus ayat di atas merupakan pembelajaran bagi istri-istri Nabi, tentang makna kemuliaan sebagai istri di hadapan Allah swt. Akan tetapi orang beriman mendapatkan limpahan kerunia karena dapat mengambil pelajaran berharga dari pengajaran Allah ini. Seorang perempuan sholihah itu pertama kali disifati dengan karakter ketaatannya kepada Allah swt. Mengapa kita menempatkan ketaatan kepada Allah ini sebagai karakter utama seorang kekasih? Jawabannya karena sebagai kekasih seorang itu mesti memelihara kecantikannya. Dan kecantikan hakiki seorang perempuan itu adalah pada ketaatan kepada Allah swt. Ini adalah puncak kecantikan batin, sebagaimana digambarkan Ibnul Qayyim. Dan kecantikan batin ini akan memperindah dan menyempurnakan kecantikan lahir. Ketaatan kepada Allah diwujudkan dalam keimanan dan mewujudkan keyakinannya ini dalam amal perbuatan, taat terhadap semua aturan yang Dia tetapkan bagi perempuan muslimah, yang cepat menyadari kekeliruan dengan bertaubat, yang rajin beribadah, berpuasa dan senantiasa menjelajah kerajaanNya, ciptaanNya dan tanda-tanda keesaanNya dan kebenaran pengaturanNya di alam semesta. Inilah cakupan yang amat menyeluruh dari sifat keislaman bagi muslimah sholihah. Diantara ketaatan praktis kepada Allah swt yang saat ini banyak ditinggalkan perempuan muslimah adalah berbusana menutup aurat (QS an Nuur:31 dan al-Ahzab:59). Ini merupakan fitnah yang amat serius, sebab Rasulullah saw pernah menegaskan,”Orang-orang perempuan yang berpakaian tetapi seperti telanjang, meliuk-liukan badannya dan rambutnya disasak, mereka tidak akan masuk surga, juga tidak akan mencium baunya surga, padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak amat jauh.” (HR. Muslim)

1.2 Taat kepada Suami

Perempuan yang sholihah, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri 289 ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) 290 (QS. 4:34) 289: Maksudnya: tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya. 290: Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik. Rasulullah saw menyampaikan,”Jika seorang istri itu telah menunaikan shalat lima waktu, shaum di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya,dan taat kepada suaminya, maka akan dipersilakan kepadanya: masuklah ke Surga dari pintu mana yang kamu suka." (HR Ibnu Hibban, al-Bazzar, Ahmad dan Thabrani, Albani menyatakan keshahihannya). Pada pengajarannya yang lain, Rasulullah saw berkata,”Perempuan mana saja yang meninggalkan dunia sementara suaminya meridhainya pasti masuk Surga." (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Sebaliknya kedurhakaan kepada suami akan mendatangkan kutukan dari Allah, para malaikat dan segenap manusia. Cukuplah pelajaran yang terdapat pada surat at-Tahrim menjadi peringatan bagi kaum muslimah. Diantara sikap taat para istri kepada para suami adalah meminta ijin kepada suami jika hendak keluar rumah (tidak keluar rumah kecuali dengan ijin suami), tidak meminta bercerai tanpa alasan yang dibenarkan syariah, menjaga kesopanan dan kehormatan saat keluar rumah, tidak mengeraskan suara melebihi suami, tidak membantah suaminya dalam kebenaran, dan tidak menerima tamu yang dibenci suaminya ke dalam rumah, apalagi bermesraan dengan lelaki lain.

1.3. Lembut dan Pemalu

Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan dengan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami" … (QS. 28:25) Al Quran yang merupakan kalam Allah tak pernah menyampaikan sesuatu yang sia-sia. Begitu pula dengan disampaikannya sifat malu-malu pada ayat di atas, tentulah tersimpan hikmah untuk menggambarkan kemuliaan sifat perempuan. Malu sendiri adalah bagian dari iman. Bahkan sebuah hadits pada Kumpulan 40 Hadits an-Nawawiy mengungkapkan: “Jika kamu tidak malu, maka lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan.” Penafsiran hadits ini paling tidak ada dua. Pertama, malu menjadi parameter apakah sebuah perbuatan layak dilakukan atau tidak. Kedua, orang yang rendah rasa malunya, akan melakukan apapun yang dia mau. Sifat pemalu ini menunjukkan kemuliaan dan penjagaan kemuliaan dirinya. Bahkan sifat sopan dan pemalu ini dijadikan daya tarik pada bidadari, sebagaimana disebutkan pada ayat-ayat berikut: Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya …(QS. 55:56) Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. 55:70-72)

1.4. Pencinta

Rasulullah saw bersabda,”Dunia ini perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah perempuan yang shalihah.” (HR Muslim). Kata perhiasan terkait dengan makna keindahan. Seorang perempuan shalihah senantiasa menjaga daya tarik dirinya bagi suaminya. Isyarat tentang para bidadari menggambarkan keindahan dan keadaan penuh cinta pada mereka.

Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. (QS. 56:22-23)

Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung 1452, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (QS. 56:35-37)

1452: Maksudnya mereka diciptakan tanpa melalui kelahiran dan menjadi gadis.

Rasulullah saw mengisyaratkan keadaan istri terbaik,”Istri yang paling baik adalah, bila suami memandang kepadanya memberikan kebahagiaan; Bila menyuruhnya, mentaatinya.; Bila sang suami bepergian, ia menjaga dirinya dan hartanya." (HR An-Nasai dan dishahihkan oleh al-Iraqi).

Istri shalihah senantiasa menyenangkan hati suaminya dan menjaga suasana mesra tetap bersemi dalam keluarga. “Sesungguhnya apabila seorang suami menatap istrinya dan istrinya membalas pandangan (dengan penuh cinta kasih), maka Allah menatap mereka dengan pandangan kasih sayang. Dan jika sang suami membelai tangan istrinya, maka dosa mereka jatuh berguguran di sela-sela jari tangan mereka." (HR Maisaroh bin Ali dari Abu Said bin al-Khudri).

Saat ini para suami dihadapkan pada godaan besar di sisi hubungan intim pria-wanita. Banyak perempuan yang secara sadar atau tidak telah menjadi penggoda kaum pria baik langsung ataupun tak langsung. Maka menjadi salah satu tanggung jawab mulia bagi para istri untuk membantu para suami mencurahkan cinta mereka pada sesuatu yang halal. Di sinilah makna larangan bagi para istri menolak ajakan para suami, seperti tercatat dalam pengarahan Rasulullah saw berikut ini:

“Bila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu ia menolak sehingga suaminya semalaman marah kepadanya, maka malaikat mengutuknya hingga pagi." (Muttafaqun alaihi)

Jadi hadits ini mesti ditempatkan dalam kerangka menjaga hubungan mesra dan cinta; Bukan menempatkan perempuan dalam posisi tertekan dan terpaksa dalam menjalankan hubungan intim suami-istri.

bersambung.....................

Jumat, September 12, 2008

SIWAK


Sejak zaman dahulu, manusia telah mengenal beberapa variasi teknik dalam membersihkan gigi. Mulai dari bulu ayam, duri landak, tulang hingga kayu dan ranting-ranting digunakan sebagai alat pembersih gigi. Masyarakat arab sebelum kedatangan islam, menggunakan akar dan ranting kayu dari pohon arak (Salvadora persica) yang hanya dapat tumbuh di daerah asia tengah dan afrika, yang belakangan diketahui sebagai alat pembersih gigi terbaik hingga saat ini. Setelah kedatangan islam,

APA ITU SIWAK ?

Siwak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1 kaki, jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya berwarna putih, aromanya seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas.

FUNGSI SIWAK ?

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata siwak diambil dari kata arab ‘yudlik’ yang artinya adalah ‘memijat’ (yakni memijat bagian dalam mulut). Jadi siwak lebih dari hanya sekedar sikat gigi biasa. Selain itu, batang siwak memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walau dibawah tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara pas untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dan menghilangkan plaque. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.

Perlu diketahui, bahwa sisa-sisa makanan yang ada pada sela-sela gigi, menjadikan lingkungan mulut sangat baik untuk aktivitas pembusukan yang dilakukan oleh berjuta-juta bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang, gusi berdarah dan munculnya kista. Selain itu, bakteri juga menghasilkan enzim perusak yang ‘memakan’ kalsium gigi sehingga menyebabkan gigi menjadi keropos dan berlubang. Bahkan, pada beberapa keadaan bakteri juga menghasilkan gas sisa aktivitas pembusukan yang menyebabkan bau mulut menjadi tak sedap.

Sekedar informasi bagi yang mempunyai anak balita yang sulit disuruh menggosok gigi menjelang tidur, apalagi kalo sebelum tidur dia biasa minum susu, dan setelahnya tidak berkumur-kumur dengan air, maka bisa dipastikan umur 3 tahun pun giginya udah banyak yang “gigis” atau mungkin sudah keropos sana-sini.
Saat ini ada alternatif pembersih gigi, yaitu SIWAK, batang kayu kecil yang berupa serabut yang dapat dijadikan alternatif untuk membersihkan gigi.


KANDUNGAN SIWAK

Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :

  • Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
  • Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
  • Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
  • Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
  • Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
CARA PAKAI
  1. Kupas kulit siwak dengan pisau (hati-hati kena tangan). Kurang lebih setinggi gigi yang akan disikat. (sekitar 1-2 cm) lihat siwak siap pakai pada gambar paling atas.
  2. Ketika intinya sudah muncul, gigit-gigit inti tersebut dengan gigi geraham sampai menjadi sikat.
  3. Sikat gigi, seperti menggosok gigi biasa.
  4. Jika sikat sudah rusak. Potong sikatnya, kemudian ulangi langkah no 1
PENELITIAN Sudah ada penelitian tentang siwak pada gigi. Siwak mempunyai zat anti bakteri sehingga mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut sehingga gigi menjadi sehat dan mencegah timbulnya gigi berlubang serta efek disinfektan yang terdapat di dalam siwak dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan gusi. Mineral yang terdapat di dalam siwak seperti Natrium Klorida, Kalium, Sodium Bikarbonat dan Kalsium Oksida juga berfungsi membersihkan gigi. Bau harum dan rasanya yang enak, timbul dari minyak alamiah berjumlah 1% dari seluruh komposisi. Selain itu di dalam siwak juga terdapat enzim yang mecegah penyakit gusi. Komposisi alamiah yang terdapat pada siwak, ditiru dengan menambahkan zat-zat seperti yang terdapat pada siwak, pada pasta gigi buatan. Penelitian lain menyebutkan bahwa siwak berasal dari pohon Salvadore Persica yang tumbuh di sekitar kota Mekah dan Timur Tengah, jarang mempunyai diameter lebih dari satu kaki. Siwak memiliki kandungan antara lain; trimetil amine, klorida, fluorida dan silika. Karena khasiatnya yang baik, bahan ini juga dibuat dalam bentuk serbuk dan digunakan dengan sikat gigi biasa Sebuah penelitian terbaru tentang ‘Periodontal Treatment’ (Perawatan gigi secara periodik/berkala) dengan mengambil sample terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para ilmuwan dari King Abdul Aziz University, Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal treatement untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara lain, hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap ‘Periodontal Treatment’. Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan. Mari kita budayakan hidup sehat dengan bersiwak…!!!

PENDAPAT ULAMA
Al-Imam Asy-Syafi‘i rahimahullahu mengatakan: “Dalam hadits ini ada dalil bahwa siwak tidaklah wajib. Seseorang diberi pilihan (untuk melakukan atau meninggalkannya, pent.). Karena, jika hukumnya wajib niscaya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam akan memerintahkan mereka, baik mereka merasa berat ataupun tidak.” (Al-Umm, kitab Ath-Thaharah, bab As-Siwak).
Banyak faedah yang didapatkan berupa kebersihan, kesehatan, menghilangkan aroma yang tak sedap, mewangikan mulut, memperoleh pahala dan mengikuti Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Taisirul ‘Allam, 1/62)

HUKUM BERSIWAK

Hukum bersiwak adalah sunnah muakkadah karena anjuran Rosululloh Shallallhu ‘alaihi wasallam dan kesenantiasaan beliau melakukannya dan kecintaan beliau serta ajakan beliau kepada siwak tersebut.

HADIST TERKAIT DENGAN SIWAK
  1. “Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhoan bagi Rob”. (HR: Ahmad, irwaul golil no 66 [shohih]).
  2. “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudlu”. (HR: Bukhori dan Muslim, irwaul golil no 70)
  3. “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan sholat”. (HR: Bukhori dan Muslim, irwaul golil no 70)
  4. ”Aku bertanya kepada ‘Aisyah: “Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rosululloh jika dia memasuki rumahnya?” Beliau menjawab :”Bersiwak”. (HR: Muslim, irwaul golil no 72)
  5. Dari Abu Musa Al-Asy’ari berkata, yang artinya: "Aku mendatangi Nabi Shallallhu ‘alaihi wasallam dan dia sedang bersiwak dengan siwak yang basah. Dan ujung siwak pada lidahnya dan dia sambil berkata “Uh- uh”. Dan siwak berada pada mulutnya seakan-akan beliau muntah". (HR: Bukhori dan Muslim)
  6. ‘Dari Aisyah berkata, yang artinya: "Aku melihat Rosululloh memandang siwak tersebut, maka akupun tahu bahwa beliau menyukainya, lalu aku berkata: ‘Aku ambilkan siwak tersebut untuk engkau?” Maka Rosululloh mengisyaratkan dengan kepalanya (mengangguk-pent) yaitu tanda setuju." (HR: Bukhori dan Muslim)

KAPAN BERSIWAK

Bagi seorang muslim dianjurkan untuk bersiwak di berbagai waktu dalam kesehariannya.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Artinya : Kalau tidaklah memberatkan atas ummatku, sungguh aku akan menyuruh mereka bersiwak setiap kali berwudhu !. [Hadits Riwayat Bukhari no. 887, Muslim no.252 ini adalah lafadz Muslim, Pent.]

Apabila dihitung dalam kesehariannya maka seorang muslim telah melakukan tidak kurang dari 20 kali bersiwak. Rinciannya yaitu, setiap sholat lima waktu, shalat sunnah rawatib (dua belas kali), shalat dhuha, shalat witir, ketika akan masuk rumah. Bersiwak adalah hal yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika akan masuk rumah seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahuanha dalam shahih muslim.

Oleh karena itu setiap Anda memasuki rumah maka mulailah dengan bersiwak, karena hal itu termasuk mengikuti sunnah, begitu juga ketika akan membaca al Quran, ketika bau mulut mukai berubah, bangun dari tidur, berwudhu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda .
"Artinya : Siwak itu membersihkan mulut dan diridhai Allah. [Hadits Riwayat Bukhary, 4: 137 secara muallaq , Ahmad juz VI, hal. 47, 62, 124 dan 238]

sumber : ishak's multiply

Kamis, September 11, 2008

Akhwat dan Bahaya Lisan


Bismillahirrahmanirrahim....
Akhir - akhir ini saya sering berpikir tentang titik jenuh seseorang dan kembalinya seseorang pada sebuah titik awal proses hidupnya. kadang bahkan seseorang akan kembali pada masa lalu dan bernostalgia dengan masa lalunya itu. lebih parah lagi ketika seseorang melakukan hal - hal jahiliyah yang seharusnya tidak lagi dilakukan (dan menjaga agar tidak dilakukan) mengingat sudah sekian lama proses proses tarbiyah yang dialaminya atau bahkan diberikanya pada orang lain. dan tulisan ini hanya ingin berbagi kegelisahan yang mungkin kita ingkari jawabannya.

*******

idealnya seorang akhwat paham akan etika etika dan bersahaja (Terlepas dari perbedaan karakter dasarnya yang mungkin kalem atau meledak ledak). karakter dasar yang telah tertarbiyah tetap akan menciptakan sebuah identitas khusus dari proses tarbiyah itu sendiri. karakter dasar yang telah tertarbiyah tentu akan lebih mapan dalam bertindak, berkata, tersenyum, bahkan ! dan kadang bahaya lisan itu masih bisa menjangkiti muslimah yang notabene telah tertarbiyah (apalagi yang belom !). entahlah mungkin ini belum bisa disebut fenomena tapi harus juga untuk bahan intropeksi ? (terutama buat saya)
Bahaya lisan adalah satu penyakit yang paling cantik dan menyenangkan dikalangan perempuan pada umumnya. dari mulai ngobrol, curhat sampai kadang tanpa sadar membeberkan aib aib saudara - saudara kita dan jadilah aib - aib itu sebagai rahasia umum walaupun kadang setiap orang tidak sadar sebagai penyebarnya karena telah merasa memakai kalimat penutup "jangan bilang siapa siapa lo ya..." nah loh ?
bila demikian apa bedanya muslimah yang telah tertarbiyah dengan perempuan perempuan lain ? bila yang seharusnya kita jaga dan kita lindungi dari bagian tubuh kita (bukankah muslim yang satu adalah bagian dari muslim yang lain ?) telah tercoreng dan menjadi sesuatu dan diperbincangkan oleh orang lain. tidakkah kita risih ?
ada lagi yang lain. dalam suatu kajian motivasi akhwat. hmmm... ternyata salah satu ketidakpedean muslimah itu saat berada di forum ikhwan-akhwat atau ketika ada didepan ikhwan. tapi saya tidak habis pikir, diantara perbincangan sehari hari seorang akhwat, dikost kostan akhwat, masih banyak juga perbincangan hangat dan mesra tentang ikhwan. (termasuk dikost an saya... hihihi) .siakhi ini beginilah, si akhi itu begitulah. yang lebih parah kalau ada hubungan struktural dalam aktivitas, atau kebetulan akrab dan sebenarnya merupakan keakraban yang wajar. eeee.. akhwat yang lain malah ngomporin dan sebagainya.alhasil, yang tadinya biasa aja, karena sering dikondisikan teman2 sekost jadi punya perasaan yang luar biasa. nah loh ????.....dari apa ? bukankah dari lisan juga ? bukankah tanpa sadar kita sering menjadi pemicu awal kemaksiatan saudari saudari kita ?

hmmm... selain perempuan saya juga ingin tulisan ini dibaca juga oleh para laki laki karena mungkin saja penyakit perempuan ini juga menjangkiti laki laki. hmmmmm.........

entah terlepas dari sepakat atau tidak sepakat yang jelas tulisan ini adalah sebuah kegelisahan yang coba saya ekspresikan. yang notabene bagian dari sitergugat... ceile...
hanya saja sepertinya setiap kita (laki laki dan perempuan, ikhwan-akhwat) harus selalu bertanya lagi dan terus bertanya tentang proses proses tarbiyah yang kita jalani , pencarian yang kita lakukan dan pengimplementasian apa yang kita dapatkan. bagaimana akhwat fillah ? bukankah kita harus terus intropeksi ?

hidup adalah rangkaian perjuangan dan rangkaian evaluasi dari perjuangan (intropeksi) jadi merugilah siapa yang telah berjalan tapi tidak pernah mereview kembali langkahnya.
Dalam hadist arbain nawasi menyebutkan kemudian Beliau bersabda : maukah aku beritahu sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat memiliki semua itu ? saya berkata : mau ya Rasulullah. maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda :" jagalah ini (dari perkataan kotor dan buruk) . saya berkata :" ya Nabi Allah apakah kita akan dihukum juga atas apa yang kita bicarakan ? beliau bersabda : ah kamu ini, adakah yang menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya dineraka atau sabda beliau : diatas hidungnya , selain buah yang diucapkan dari lisan - lisan mereka. dan akhirnya aku berlindung kepada Allah dari perkataan yang sia - sia dan menyakitkan....
Saudariku..... Rasulullah tidak pernah melihat seberapa pandai atau luasnya wawasan yang dimiliki seseorang , tapi Rasulullah melihat bagaimana ia dapat menyelesaikan tugas - tugas dakwah dengan baik begitu juga umur tarbiyah seseorang bukan jaminan ia dapat lebih sholeh / sholehah dari mereka yang baru terbiyah dalam hitungan bulan. mudah mudahan ini menjadi tadzkiroh buat kita semua.... terutama buat diri ini pribadi. amin

kaburo maqtan indallaha an taquuluu maa laa tafaluun

wallahu'alam bishowab

bandung, disudut sepi sisi ruang hati mencari jati diri dan perubahan sisi insani.....




Senin, September 08, 2008

Kekuatan Pikiran dalam pengasuhan anak

Masa kecil adalah masa pembentukan konsep-konsep diri, citra diri, dan kecenderungan-kecenderungan pada manusia. Diakui atau tidak, perbedaan karakter, kebiasaan, selera, dan terlebih persepsi-persepsi kita tentang kehidupan dipengaruhi oleh masa kecil kita. Ajaibnya, semua itu dibentuk bukan lewat tutorial, melainkan diawali oleh pikiran dan persepsi orang tua atas anak-anaknya. Tak percaya?

Sebuah buku berjudul Mind Power for Children yang ditulis oleh John Kehoe dan Nancy Fischer menjelaskan tentang hal tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami. Buku setebal 201 halaman ini diterbitkan oleh penerbit Think Yogyakarta.

Persepsi kita terhadap anak-anak ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap cara kita memperlakukan mereka dan cara kita berbicara atau bersikap terhadap mereka, dan hal itu pun akan menular pada anak-anak tanpa kita sadari.

Bayangkan ketika kita sedang merasa kesal pada anak-anak saat mereka membuat gaduh. Wajah kita berubah kusut, suara kita menjadi sedikit tegang, dan mungkin meledak jika tak sempat terkontrol. Lalu apa yang mungkin dipikirkan anak-anak tentang kita dengan sikap tersebut? Yakinlah mereka pun akan merasakan ketidaknyamanan itu secara otomatis.

Pada bagian awal buku ini dikatakan, "Pikiran adalah kekuatan paling dahsyat. Begitu pula dalam dunia anak. Segala bentuk pikiran yang terlintas dalam pikiran mereka setiap hari akan mempengaruhi semua aspek kehidupan mereka. Sikap, pilihan, kepribadian dan siapa mereka sebagai individu, adalah produk dari pikiran-pikiran tersebut."

Kekuatan Kata-Kata
Ketika kita sekolah dulu, mungkin pernah mendengar istilah diksi (pilihan kata). Ternyata, hal itu sangat penting diperhatikan dalam mengarahkan pikiran kita dan anak-anak.

Kata-kata adalah lukisan verbal dari pikiran dan perasaan. Kesan yang ditangkap anak-anak dari kata-kata yang kita ucapkan akan diolah sedemikian rupa oleh otak mereka.

Satu hal yang menarik, anak-anak ternyata akan lebih fokus pada kata terakhir yang mereka dengar daripada uraian kata di awal kalimat, betapapun penting dan panjangnya kata-kata pada awal kalimat tersebut.

Beberapa waktu lalu kami pergi mengunjungi kerabat di Jakarta. Di dalam bis kami lihat seorang ibu menggendong anaknya yang masih berusia kurang lebih satu tahun. Anak itu nampak manis dalam gendongan ibunya, sampai kemudian sang ibu berkata pada anaknya, "Ade, jangan rewel ya, jangan nangis!" Ajaibnya, tak lama kemudian anak itu malah merengek-rengek dan bahkan menangis keras tanpa alasan yang jelas.

kami senyum-senyum. Ya, teori tentang efek kata terakhir pada anak ternyata benar-benar terbukti. Kalimat yang diucapkan si ibu adalah kalimat negatif, "Jangan rewel!" namun kesan paling dalam yang didengar anak ternyata terletak pada kata terakhir yaitu 'rewel".

Lawan dari kalimat negatif adalah kalimat positif. Mempergunakan kalimat positif akan mengarahkan pikiran kita pada apa yang kita inginkan, sedangkan kalimat negatif mengarahkan pikiran pada apa yang tidak kita inginkan.

Misalnya kalimat, "Saya tak mau gagal lagi." Itu adalah kalimat negatif yang lebih mungkin dipersepsi pikiran kita menjadi "gagal lagi". Namun sesungguhnya kalimat itu bisa berubah postif jika pilihan kata yang kita gunakan adalah, "Kali ini saya akan berhasil".

Mengajarkan Pikiran Positif pada Anak
Melatih anak untuk berpikir positif juga diawali dengan melatih mereka untuk mempergunakan kalimat positif dan menghindari kalimat negatif.

Bagaimana menjelaskan tentang perbedaan pikiran negatif dan positif pada anak-anak menurut penulis buku ini adalah dengan membuat perumpamaan. Pikiran itu ibarat taman. Pikiran positif itu adalah bunga yang membuat kita senang ketika melihatnya, sedangkan pikiran negatif adalah rumput liar yang membuat bunga terlihat kacau dan kita yang melihatnya merasa terganggu. Supaya bunga tumbuh dengan baik, maka sesering mungkin kita harus menyingkirkan rumput liar yang ada di sekelilingnya.

Kekuatan Afirmasi
Beragam hal dalam kehidupan anak-anak terkait pertemanan, persepsi diri, kemampuan-kemampuan intelektual, ataupun optimisme pribadi erat hubungannya dengan bagaimana mereka memikirkan itu semua.

Afirmasi adalah cara paling mudah untuk mengarahkan pikiran dan bahkan keadaan yang negatif menjadi positif. Sebuah penggalan cerita berikut akan menjelaskan hal itu:

Ketika Charles, anak laki-lakiku sakit, ia pergi ke dokter karena kutil yang sangat sakit, berakar di dalam kakinya. Dia dijadwalkan akan diobati dengan mencabut kutil itu seminggu kemudian. Tetapi ketika hari itu tiba, Charles mengatakan kepadaku bahwa kutil itu hampir hilang. Ketika mengeceknya. aku melihat memang benar demikian dan meminta dokter agar membatalkan janjinya. Ketika aku bertanya kepada Charles apa yang telah dia lakukan, dia mengatakan kepadaku bahwa setiap pagi dia melihat kakinya dan berkata, "kakiku bertambah baik dan baik setiap hari." Dia telah menggunakan teknik afirmasi untuk menyembuhkan penyakitnya.

Anda boleh percaya, boleh juga tidak. Namun tak ada salahnya kan ,menyimak buku ini untuk menyumbangkan suplemen positif bagi pikiran kita.

sumber : pustaka nilna / bimbingan psikologi